Hari-hariku di LP Tanjung Gusta


     
    Selasa, 25 Oktober 1994.
      ------------------------
      Di Rutan hari ini ada kebaktian yang dilayani Yayasan Betesda,
      sebuah yayasan pekabaran injil.  Firman yang dikumandangkan hari
      ini terambil dari I petrus 3:14 tetapi sekalipun kamu harus
      menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia.  Sebab itu
      janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gen-
      tar.  Aku tidak takut penjara sebagai yang ditakuti berbagai para
      intelektual dan juga aku tidak gemetar.
            Jam 11.00 Tim Penasihat Hukum datang, Adnan Buyung, Henry
      Lie Aweng, Machjoedaniel, Mangasi Tambunan, Alamsyah Hamdani,
      Asmadinata dan dari LAAI aku lupa namanya dan termasuk Adolf
      Raliman B. Othman, utusan khusus dari ICFTU (International Confed-
      eration Free Trade Union) yang bermarkas di Brussels.  Kami menga-
      dakan pertemuan di ruang kerja Ka.Bid pelayaran.  Sudah ada di
      sana terlebih dahulu Mayasakh Johan, lalu teman-teman unjuk rasa
      yang lainpun Ramli, Zulkifli, Juniar dan Amir Syamsudin kami
      panggil.  Tidak berapa lama isteriku datang, dan ia memberitahukan
      baru datang dari pengadilan tinggi menyampaikan suratku.  Surat
      yang bunyinya sama dikirimkan penasihat hukum juga ke MA.
            Beberapa hal kami simpulkan hari itu.  Pertama, Tim Penasihat
      Hukum tetap tidak mendampingi hingga vonnis, sebagai protes
      terhadap persidangan yang tidak fair dan tidak adil.  Kedua, aku
      akan hadiri persidangan, dan kesempatan membacakan  pembelaan
      dimanfaatkan sebaik mungkin. Agar publik rakyat tahu apa yang
      sebenarnya yang terjadi. Ketiga, kita sudah dapat bayangkan
      pengadilan ini adalah mesin penghukum, kita sudah dapat bayangkan
      putusannya, karena itu kita banding. Adapula yang  membilang
      mungkin hukumanku dibuat maksimum enam tahun.
            Kami hanya diberi waktu satu jam.  Di depan Rutan puluhan
      intel dan polisi tetap menjaga seperti hari-hari sebelumnya,
      mulai dari L.P. Sepulang teman-temanku, aku dan isteriku menerus-
      kan cengkrama di ruang khusus. Kalau tahanan dan narapidana
      bertemu di ruang tamu umum, aku di ruang staff KPR.

     

          [Prev: Oktober 24]     [Next: Oktober 26]    [Main Page]
       
                    (sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
                    (Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)