Bab II
Paparan Data dan Temuan
 

1. Letak dan Keadaan Alam



Kabupaten Situbondo terletak di pantai utara Jawa Timur bagian timur, kurang lebih 7° 35’ dan 7° 44’ di sebelah selatan khatulistiwa di antara 113° 30’ dan 114° 42’ bujur timur. Daerah ini terletak di jalur lintasan Surabaya - Banyuwangi - Bali. Luas wilayah Situbondo yang 1.638,50 Km2 itu hampir keselurahan terletak di pesisir dengan panjang pantai sekitar 140 Km. Sebelah barat Situbondo berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Batas sebelah utara Selat Madura. Batas sebelah timur Selat Bali. Batas sebelah selatan Kabupaten Bondowoso dan pada ujung timur Kabupaten Banyuwangi (BPS, 1994).

Secara umum keadaan alam Kabupaten Situbondo terbagi atas dua bagian besar. Pertama, daerah di bagian utara yang berupa dataran rendah dan pantai. Bagian terendah dari kawasan ini adalah dataran Panarukan, Mangaran dan Banyuputih. Kedua, daerah di bagian selatan yang berupa lereng pegunungan. Daerah tertinggi di kawasan ini terletak di kecamatan Arjasa yang merupakan lereng utara gunung Raung; Sesudah itu kawasan Sumbermalang yang merupakan lereng pegunungan Argopuro dengan puncak gunung Rengganis. Karena daerah Situbondo secara geografis berupa dataran rendah dan pantai, maka di daerah itu temperatur tahunannya cukup panas yakni antara 24,7° C - 27,9° C.

Sekalipun temperatur tahunan di daerah Situbondo umumnya cukup panas, namun jumlah curah hujan pertahun berkisar antara 994 mm hingga 1.503 mm. Namun demikian, data curah hujan setiap bulan tidak merata di setiap daerah Situbondo. Yang tertinggi adalah di Kecamatan Asembagus dengan curah tertinggi 171 milimeter pada bulan Januari 1994 tetapi menurun drastis pada bulan Februari dengan curah hanya 10 milimeter. Sedang di kecamatan Sumbermalang, selama bulan Januari sampai Desember 1994 tidak tercatat adanya laporan curah hujan.

Luas daerah Situbondo 1.635,50 Km2 atau 163.850 hektar. Ditinjau dari aspek tataguna tanah, hanya sebagian dari tanah di kawasan itu yang dibudidayakan sebagai lahan pertanian yakni untuk area persawahan seluas 31.758 hektar, tegalan 39.581 hektar, pekarangan 12.004 hektar, perkebunan 8.089,09 hektar, empang 1.554,400 hektar, hutan 75.470,680 hektar, dan lainnya 17.303,69 hektar (Diperta, 1994; BPP, 1988).

Prasarana perhubungan yang tersedia di Situbondo terdiri atas jalan kelas I, kelas II, kelas III, makajam, dan jalan tanah. Jalan kelas I panjangnya 119,310 km, jalan kelas II sepanjang 7,70 km, dan jalan kelas III sekitar 1.160,04 km. Jalur utama perhubungan berada di sepanjang pantai. Itu sebabnya, dalam perjalanan orang akan melihat deretan pegunungan di bagian selatan dengan puncak-puncaknya yang lancip. Sedang di bagian utara berupa pemandangan laut. Di sepanjang jalur jalan itu, banyak terlihat orang membudidayakan tambak udang dan pembenihan benur ikan bandeng.


[Daftar Isi]    [Previous]   [Next]