Bab I
Pendahuluan
 
3.2. Strategi Penelitian


Berdasar ciri-ciri penelitian ini dan memperhatikan fokus kajian penelitian ini, maka orientasi teoritis atau perspektif teoritis yang digunakan adalah fenomenologis sebagaimana dikemukakan oleh Meltzer, Petras, dan Reynold (dalam Bogdan dan Biklen, 1982: 31) bahwa semua peneliti kualitatif dalam beberapa hal mencerminkan perspektif-fenomenologis. Artinya peneliti akan berusaha memahami apa makna kejadian dan interaksi bagi orang biasa pada situasi tertentu, di mana dalam hal itu terdapat pengarah tradisi Weber yang menekankan verstehen yakni pemahaman menurut tafsiran atas interaksi orang-orang. Untuk itu peneliti di dalam memahami obyek akan membuat tafsiran skema konseptual terlebih dulu (Bogdan dan Biklen, 1982: 3l).

Menurut Vredenbregt (1987:13) pendekatan verstehen pada tahap eksploratif peneliti harus memiliki pengertian yang dalam mengenal norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku bagi kelompok yang diteliti, sehingga peneliti tidak keliru menafsirkan makna obyek yang diteliti. Singkatnya dalam pendekatan verstehen ini, peneliti berusaha memahami pemahaman komunitas yang diteliti dengan tetap menyadari latar belakang kultural maupun latar belakang akademis peneliti sendiri. Dengan demikian, pendekatan verstehen ini harus ditemakan dari integrasi data yang ada, dan pengertian itu harus dapat dimengerti baik oleh komunitas yang diteliti maupun oleh peneliti sendiri (Glaser dan Strauss, 1967: 34-35).


[Daftar Isi]    [Previous]   [Next]