Hari-hariku di LP Tanjung Gusta

                 Gaji Pegawai
     

           Saya selalu merenungkan betapa beratnya tanggung jawab para
       pegawai yang bekerja di penjara, terutama yang bertugas di bidang
       keamanan.  Yang mereka tanggung jawab adalah menjaga para kriminal
      dari berbagai kelas dan tingkatan.  Tingkah laku mereka para
      kriminal dari berbagai kelas dan tingkatan.  Tingkah laku mereka
       pun beragam.  Ada yang perlu dikerasi tetapi terlalu dikerasi
      berbahaya, ada yang perlu di lembuti tetapi terlalu dilembuti
      berbahaya juga.  Kadang-kadang ada juga tahanan yang gampang
      membuka gembok sel, bahkan ada pula yang dapat saja keluar dari
      celah terali besi walaupun pintu sedang terkunci.  Istilahnya,
      angin bisa lewat ia pun bisa lewat.
          Resiko kesehatan, terutama-bagi mereka yang bekerja jaga di
      malam hari, yang rata-rata mereka mendapat giliran dua kali dalam
     seminggu.  Kala jaga malam, mulai jam tujuh malam hingga jam tujuh
     pagi menjaga tahanan dan tempatnya di ruang yang terbuka untuk
     diserang angin malam.  Kalau tanpa fooding melakukan tugas jaga
     seperti itu, pastilah badan mereka rontok.
          Kemudian beberapa pegawai saya wawacarai mengenai penghasi-
     lan.  Kesimpulan singkat, gaji (penghasilan) yang terima mereka
     sangat tidak sepadan dengan tanggungjawab yang diembannya.  Saya
     tanya sebagai sample, Saragih yang sudah bekerja 12 tahun hanya
     menerima gaji Rp. 149.000, perbulan, dengan anak empat.  Panjaitan
     yang sudah bekerja hampir 30 tahun, anak 5 orang, menerima Rp.
     230.000,- Gaji yang mereka terima sebenarnya sangat tidak wajar.
          Kesimpulan saya sementara, kehidupan pegawai negeri bertugas
     di penjaralah yang paling memprihatinkan di kalangan pegawai
     negeri.  Sudah waktunyalah memperbaiki gaji mereka, atau memberi
     tunjangan fungsional.  Ada lagi yang menarik, banyak narapidana
     yang sudah habis masa hukumannya menggambarkan di luar bahwa
     pegawai LP atau Rutan kejam dan sering memeras.  Mereka hanya
     memberi seribu rupiak, itu sudah dibesar-besarkan, tetapi penin-
     dasan dan pemerasan yang dilakukan polisi mereka tidak berani
     komentar apa-apa. Alasannya pegawai negeri sudah waktunya diper-
     baiki.  Akan tetapi pegawai LP atau Rutan perlu mendapat prioritas.
     

          [Prev: Pembinaan Tahanan]     [Next:  Sekian]    [Main Page]
       
                    (sumber: Jurnal Muchtar Pakpahan, INDONESIA-L: apakabar@clark.net)
                    (Hari-hariku di LP Tanjung Gusta)