Date: Mon, 1 Jun 1998 19:26:13 -0700 (PDT)
From: Prihatin Kusumawardani <
prihatin75@yahoo.com>
Subject: Kami butuh hidup yang layak!
To:
apakabar@clark.net

Saya adalah seorang mahasiswi keturunan. Orang tua saya masih
berbicara bahasa cina sebagai bahasa pengantar sehari-hari di
lingkungan keluarga, tapi tidak untuk berkomunikasi dengan masyarakat
umum. Saya merasa tidak bersalah kalau saya masih harus mempertahankan
budaya yang sudah ada sejak saya dilahirkan karena saya juga tidak
menginginkan budaya yang dimiliki oleh orang lain harus diubah dengan
budaya cina. saya hanya ingin hidup yang layak sebagai manusia apalagi
manusia Indonesia yang mempunyai hati nurani dan mementingkan amal
bakti.

Sekalipun saya seorang mahasiswi keturunan tidaklah kalah perjuangan
dan pengorbanan yang saya lakukan selama perjuangan reformasi jika
dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Tidak hanya materiil tetapi
juga secara langsung saya bertempur di depan.

Saya keturunan cina apakah harus disamakan dengan segelintir orang
cina yang hanya mementingkan diri sendiri dengan memperkaya diri
dengan cara yang mudah. Apakah orang tua dan saya harus menjadi korban
dari kepicikan dari kelompok-kelompok yang mengaku nasionalis dan
agamis. Mengapa kami tidak boleh hidup yang layak di negeri yang
merdeka dan yang sedang memperjuangkan demokrasi ini? Apakah semua
orang yang bukan keturunan cina adalah semuanya baik, arif, penuh
kasih, menghormati orang lain, tidak pernah korupsi, tidak pernah
kolusi, tidak cukup kaya, dsb.. dsb...nya.

Kami sekeluarga telah berjuang untuk bangsa ini dengan cara kami
sendiri, yaitu memberikan kesempatan kerja kepada 200 karyawan dan
memberi kesempatan hidup kepada 300 istri dan anaknya. Apakah lalu
karena pengusaha cina berarti dituduh pasti telah memeras 200
karyawannya... hanya untuk membesarkan usahanya... memang tidak perlu
diceritakan... karena semuanya sudah tidak ada lagi sisa yang harus
diceritakan.....

Saya berjuang bersama teman-teman mahasiswa yang lain bukan untuk
mendapatkan hasil yang sekarang saya dapatkan.... saya tidak akan
pernah putus asa untuk memperjuangkan kebenaran di negara ini... saya
akan berjuang terus untuk mencari kebenaran....

saya menghimbau agar politikus-politikus yang hanya mementingkan diri
sendiri dan kelompoknya... kepada negarawan-negarawan yang hanya ingin
melindungki diri sendiri dan teman-temanya... sadarlah... bangsa ini
sedang dalam kesusahan.... abang becak sudah tidak mempunyai uang
sekalipun hanya Rp. 1000. Kalau mau memberi nafkah untuk keluarganya
hari itu maka beliau harus mencarinya hari itu juga....

Lihatlah rakyat kecil yang sedang kelaparan... sementara Bapak-bapak
asyik membicara mobil dinasnya... apakah volvo atau kijang .... abang
becak tidak membutuhkan informasi itu .... tapi butuh makan....

Bolehkah kita hidup yang layak... berdampingan membangun negara dan
bangsa ini menjadi negara dan bangsa yang mempunyai norma-norma hidup
yang dijunjung tinggi. masih banyak jeritan yang ingin disampaikan
.... tapi ... banyak tidak dapat diceritakan ... karena sakit sekali
sekali untuk diceritakan....