From choose@writeme.com Thu Jun 18 23:29:35 1998 Date: Thu, 18 Jun 1998 21:02:57 -0500 From: "Ev. Petra Kuo"Reply-To: fica-net@fica.org To: fica-net@fica.org Subject: Tanggapan atas Korban Perkosaan. Saya ingin menanggapi bagi saudara-saudara yang tidak percaya akan pemerkosaan/kekerasan/kerusuhan yang terjadi di Jakarta, Mei lalu. Saya ingin katakan satu hal saja, SANGAT MENGERIKAN. TIDAK BISA DIUNGKAPKAN DENGAN KATA-KATA LAGI. Roma 2:28 lebih tepat menggambarkan kekejaman diatas. Dengan perkataan 'sedikit kasar', saya katakan mereka seperti SEGEROMBOLAN ANJING LIAR YANG SEDANG MELAHAP DAN MENCABIK-CABIK SEBONGKAH DAGING SEGAR. Bayangkan saja, saya diminta bantuan konseling oleh seorang gadis remaja yang cuma 'nonton' perkosaan yang dialami temannya (maaf, pembicaraan konseling itu tidak diijinkan untuk dipublikasikan keluar). Kejadian yang ditontonnya mendatangkan trauma hebat baginya. Konseling ini mungkin butuh waktu berbulan-bulan. Itu cuma bagi penonton. Sudah menderita stres hebat. Bagaimana dengan mereka yang mengalaminya? Bagaimana dengan puluhan atau ratusan korban perkosaan biadab lainnya? Saya cuma bisa menangis dan berdoa. Di newsgroup Indonesia, ada yang nyindir SELAMAT DATANG DI INDONESIA, DAERAH TAK BERTUAN DAN TAK BERTUHAN. Anda tahu siapa di belakang penembakan Trisakti itu? Mereka yang berseragam militer. Tapi siapa yang di belakang perkosaan/kerusuhan? Saya kuatirkan juga sama. Cuma bedanya, seragamnya dicopot. Bapak-bapak ABRI, buktikanlah jika prasangka saya dan netter lainnya tidak benar. Tolong buktikan, pak! Keprihatinan ini cuma bisa saya tuangkan dalam bentuk syair. Syair dibawah ini pernah saya tulis saat berjatuhan korban mahasiswa di Trisakti. Jika pelaku tgl 14 Mei, ternyata orang yang itu-itu juga, saya tetap mengirim syair ini kepada Anda, pelaku perkosaan. Semoga saudara baca, bertobat, dan kembali ke jalan yang benar. Apa harapan saya terlalu muluk-muluk? PAHLAWAN REFORMASI by Ev. Petra Kuo Dua Belas Mei 1998 Hari kelabu bagi moral manusia, yang "cuma" menuntut reformasi. Bunga simpatik dibalas berondongan peluru. Perjuangan rakyat diartikan pemberontakan. Mahasiswa bak hewan buruan. Sekadar mengharap harga turun. tapi nyawa taruhannya. Benar-benar tragis tragedi berdarah ini ... Dua Belas Mei 1998 Indonesia menangis Indonesia terisak-isak ... menjerit Bumi Pertiwi berlumuran darah anak tercinta Sebuah tindakan biadab di tengah manusia beradab Rambo kota memberondong kampus Trisakti Hati ini mulai terusik Pertanyaan mulai bergulir Haruskah kita melawan bangsa sendiri? Dua Belas Mei 1998 Wahai Elang dan rekan yang terbaring damai di liang lahat Wahai rekan seperjuangan yang terbaring menderita di rumah sakit Jangan kira ... Cucuran darah kalian sia-sia Jangan kira ... Pengorbanan tak berbalas Jangan kira ... Semangat reformasi mudah diredam senjata Malah ... Kami berterima kasih atas jalan reformasi yang kalian rintis Kami bersyukur Masih ada yang peduli pada nasib rakyat. Dua Belas Mei 1998 Momentum paling indah Yang paling berharga untuk dikenang Selamat jalan kusuma bangsa Semangat kalian terpatri dalam hati ini Bangkitlah wahai, Indonesia Damai di bumi tercinta ... (ps: di salah satu homepage reformasi, syair saya ini bersebelahan dengan syair pak Rendra. Wah, bangga bener saya ini). Peace in Christ, Ev. Petra Kuo/Kwee Tiong Hie Cyber Church Founder Gereja Maya Tanpa Tembok Pemisah. Melayani Tuhan Sepenuh Waktu.