Rekan2 Ficanetter Yth,

Saya mempunyai buku yang baik untuk dibaca oleh rekan2 seiman. Buku ini
berjudul "DENGAN KASIH KITA JAWAB"  yang ditulis oleh Hamran Ambrie yang
pada hakekatnya merupakan koreksi/sanggahan 
terhadap buku "DIALOG MASALAH KETUHANAN YESUS" antara Antonius Widuri
dengan KH Bahaudin Mudhary yang banyak beredar di toko buku Islam ditanah
air. 

Sebagai seorang mahasiswa di tanah air, saya pernah disodorkan untuk
membaca buku Dialog tsb oleh rekan muslim yang mengharapkan komentar akan
isinya.
Pada saat itu saya enggan memberi tanggapan untuk menghindarkan emosi yang
bisa merusak kerukunan hidup antar umat beragama. Buku tersebut sudah
lama beredar luas dan beberapa kali dicetak ulang untuk melemahkan iman
umat Kristen yang tidak mengerti dan mendalami ajaran Alkitab yang
sebenarnya. 
Karena saya baru memiliki buku yang merupakan "sanggahan dan koreksi" terhadap
Dialog pak Kyai dengan seorang Katolik yang tidak mendalami ajaran
agamanya secara wajar, maka tulisan ini ingin saya bagikan kepada
rekan2 seiman untuk diikuti dan dipelajari.
Mudah2an tulisan ini menjadi berkat bagi kita semua dan dapat dibagikan
kepada mereka yang tidak mengerti ajaran Alkitab sehingga tidak mudah
dibujuk oleh mereka yang menafsirkan ajaran Alkitab secara salah.

Tulisan ini terdiri dari 50 point sanggahan/koreksi oleh Hamran Ambrie dan
akan saya tayangkan secara berseri sedikit demi sedikit sesuai dengan waktu
yang ada.

Selamat mengikuti koreksi Hamran Ambrie.


PENGANTAR NASKAH oleh :Hamran Ambrie

Sebagaimana sudah kami janjikan, maka dalam
kesempatan ini kami akan menjawab iman Kristiani
yang dibicarakan dalam buku "Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS" antara Antonius Widuri dengan K.H.
Bahaudin Mudhary.

Antonius Widuri, tadinya adalah beragama Kris-
ten Katholik, kemudian dia bertemu dengan K.H. Ba-
haudin Mudhary yang kepadanya dipertanyakan ten-
tang iman Kristen yang dianut Antonius. Agaknya An-
tonius sendiri tidaklah begitu mengenal baik menge-
nai imannya sendiri, sedangkan K.H. Bahaudin Mud-
hary nampak lebih menguasai, meskipun tetap di jalan
yang tidak wajar. Karena lagaknya pak Kyai itu sebagai
orang yang betul-betul paham dan mengerti tentang
iman ke-Kristen-an itu, Antonius menjadi kagum, dan
merasa bahwa apa yang diucapkan oleh pak Kyai itu
adalah serba benar. Antonius menjadi korban sebagai
akibat ketidak-tahuan tentang imannya sendiri.

Karena itu, agar jangan bertambah banyak korban
yang murtad, karena tidak menguasai pengetahuan
akan imannya sendiri, maka itulah sebabnya pada ke-
sempatan ini akan kami usahakan memberi jawab ma-
salah-masalah yang menggelincuhkan imannya Anto-
nius Widuri.

Juga akan kami usahakan terus-menerus menja-
wab buku-buku lainnya yang dapat meracuni kemurni-
an iman Kristiani, untuk menjadi pegangan orang-
orang Kristen untuk memberi jawab, jika buku yang
beracun itu disodorkan kepada mereka. Dalam hal ini
kami hanya membatasi diri sekedar memberi jawab
dan menjelaskan iman Kristiani itu saja. Kami tidak
berbeban untuk menyerang keyakinan orang lain.
Kami pernah didatangi oleh seorang Muslim dari
keturunan Arab menurut pengakuannya, dengan
membawa dan langsung menyodorkan buku yang kita
bahas sekarang ini, sambil memberikan penjelasan,
pada pokoknya demikian:

Kami tahu bahwa Bapak tadinya adalah seorang
Muslim, tetapi sayang sekarang telah beralih aga-
ma menjadi Kristen. Saya yakin (kata orang itu)
Bapak belum mengetahui betul apa sebenarnya
ajaran Kristen itu. Dalam buku ini (sambil menyo-
dorkan buku Dialog tsb.) adalah hasil pembahas-
an antara seorang Kyai dengan seorang tokoh
Kristen (sebenarnya bukanlah tokoh, melainkan
seorang awam yang tidak mengerti akan hal iman-
nya sendiri, pen.) yang akhirnya orang Kristen itu
melihat kekeliruan kepercayaan Kristen, dan lang-
sung dia menjadi Islam. Buku ini sudah lama ter-
siar luas sudah beberapa kali dicetak ulang, na-
mun sampai hari ini tidak ada seorang Kristenpun
yang sanggup membantah kebenaran uraiannya
pak Kyai itu. Sebab itu saya minta supaya Bapak,
suka membaca dan mempelajari dengan sung-
guh-sungguh, semoga Tuhan memberikan petun-
juk kepada Bapak."

Demikianlah ungkapan tamu itu. Saya mengata-
kan bahwa sampai sekarang banyak buku-buku
yang menyerang iman Kristen, bukanlah suatu hal
yang tidak bisa dijawab, melainkan kalau semen-
tara tidak ada orang yang memberikan jawaban
itu, karena pihak Kristen senantiasa dapat mena-
han diri, dan hanya berdoa kepada Tuhan supaya
orang yang belum memahaminya itu, Tuhan am-
puni dan biarlah pada suatu saat Rohulkudus
boleh memberi tuntunan kepada kebenaran.

Namun sekarang sudah saatnya, setiap orang
Kristen harus bangkit mempertanggung-jawabkan
imannya sewajarnya sesuai dengan amaran Rasul
Petrus dalam suratnya 1 Petrus 3:15-16.

"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!
Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab
kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang
pengharapan yang ada padamu, tetapi harus dengan lemah lembut dan hormat,
dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka yang memfitnah kamu
karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan
mereka itu."

Itulah pula sebabnya Buletin Sinar Kasih dan buku ini
mengutamakan membicarakan masalah-masalah
yang serupa ini, agar jangan banyak korban kare-
na ketidak pengetahuan mengenai imannya me-
nyebabkan jatuh kepada murtad, sebagaimana
halnya dengan sdr. Antonius Widuri yang menjadi
bahan pembicaraan buku ini.
  
ttd:
Hamran Ambrie
Dosen Institut Alkitab dan Theologia Jakarta
(INALTA)


(POINT 1) 

Berikut ini kami rekam beberapa masalah untuk
dibahas. Sebelumnya baiklah terlebih dahulu di-
beritahukan, bahwa tanda huruf A. = Kyai Bahau-
din. Tanda B = Antonius Widuri. Sekarang mari
kita rekam Buku "Dialog masalah ketuhanan
YESUS" halaman 13:

A.: Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan
Saudara bahwa Yesus menjadi anak Tuhan ?

B.: Dalam "Matius", pasal 3, ayat 17 menyebut-
kan demikian: "Maka-suatu suara dari langit
mengatakan: "Inilah anakku yang kukasihi
Kepadanya Aku berkenan". Juga di Lukas
pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu
Anak Allah".

A.: Kalau begitu silahkan buka "Matius", pasal 5
ayat 9

B.: Baik. Dalam pasal dan ayat itu menyebutkan:
"Berbahagialah segala orang yang mendamai-
kan orang, karena mereka itu akan disebut
anak-anak Allah".

A : Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan
"Anak Allah" itu ialah orang yang dihormati
seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap anak Allah
maka semua orang mendamaikan manusiapun
menjadi Anak-anak Allah juga. Jadi bukan
Yesus saja Anak Allah, tetapi ada terlalu
banyak.

*KOMENTAR DAN PENJELASAN PBK. SINAR KASIH*

Masalah ini nampaknya tidak terjawab oleh sdr.
Antonius dikarenakan tidak mengetahui imannya de-
ngan wajar. Iman yang ada padanya hanyalah iman
keturunan, tanpa pengetahuan.

Sebab itu kami sangat berbeban untuk memberi-
kan jawab dan penjelasan mengenai pelbagai masalah
iman Kristiani yang ditulis dalam buku "DIALOG enz"
tersebut untuk dapat dipahami dengan tuntas baik
bagi yang non Kristen, namun terutama sekali adalah
bagi setiap orang Kristen sebagai berikut:

1. Penyebutan "Anak Allah" bagi Yesus sebagai-
mana disebutkan dalam Matius 3:17 dan Lukas
4:4, berbeda dengan penyebutan "anak-anak Al-
lah" yang dimaksudkan dalam Matius 5:9.

2. "Anak Allah" yang disandang sebagai predikat
Yesus itu, adalah analogi daripada Firman Allah,
sebagaimana dijabarkan dalam Injil Yohanes 1:14
"Firman itu telah menjadi manusia dan diam di
antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya se-
bagai anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan karu-
nia dan kebenaran."

Disini jelas menunjukkan kepada kita bahwa pe-
nyebutan Anak Allah bagi Yesus tidaklah sama se-
kali diartikan secara biologis, melainkan dalam
pengertian analogis.
Duduk asal usulnya adalah demikian:

Zaman para nabi sebelum Yesus, Allah berfirman
kepada ummat manusia melalui lidah para nabi.
Mereka menerima firman ini melalui wahyu. Wah-
yu yang diterima oleh para nabi itu dalam pelba-
gai cara (Ibr. 1:1), yaitu: mimpi, penglihatan, pen-
dengaran dan perasaan. Wahyu Allah yang di-
sampaikan kepada mereka dalam cara-cara ini
disebut " Firman " .

Kemudian pada akhirnya Allah berfirman kepada
manusia melalui Yesus, tidaklah dalam cara se-
perti kepada para nabi terdahulu, yaitu liwat mim-
pi, penglihatan, pendengaran dan pengrasaan itu,
melainkan "Firman" itu sendiri telah jadi daging,
menjadi kehidupan manusia Yesus. Atau dengan
kata lain, dikatakan bahwa Yesus itu adalah Fir-
man hidup. Firman hidup ini dengan kata lain di-
sebut "Anak" .
Firman Allah atau Anak Allah.

Perubahan istilah ini terjadi, disebabkan peruba-
han prosedur penyampaian Firman itu. Dari yang
tidak langsung menjadi langsung kepada umat
manusia.

Sedangkan penyebutan "anak-anak Allah" yang
dimaksudkan dalam Matius 5:9 adalah terhadap
setiap orang yang beriman, sebagaimana dijelas-
kan juga dalam Yohanes 1:12 bahwa: "..... semua
orang yang menerimaNya diberiNya kuasa su-
paya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang
percaya dalam namaNya."

Kesimpulannya:

Sebutan "Anak Allah" bagi Yesus adalah analogi
daripada Firman Allah yang hidup menjadi daging ke-
hidupan Yesus. Jadi istiah kata "Anak Allah" bagi
Yesus itu sama sekali tidak diartikan secara biologis.
Karena Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Anak-anak Allah yang dimaksudkan dalam Matius 5:9
adalah berbeda. Istilah ini semata-mata menunjuk ke-
pada setiap orang yang beriman, orang "saleh" yang
suka hidup damai dengan semua orang.
-------------------------------------


(POINT 2)

Selanjutnya K.H. Bahaudin Mudhary melanjutkan
tulisan DlALOGnya pada halaman 13-14 demikian:

B.: Dalam "Yahya" pasal 14 ayat 9 disebutkan:
"Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah
nampak Bapa", dan di ayat 10 disebutkan:
"tiadakah engkau percaya bahwa Aku ini di
dalam Bapa, dan Bapa pun didalam Aku ? Se-
gala perkataan yang Aku ini katakan kepada-
mu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak
sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di da-
lam Aku. Ialah mengadakan segala perbuatan
itu.

A.: Baiklah: Silahkan Saudara periksa "Yahya"~
pasal 17 ayat 23.

B.: Baik. Di pasal ini disebutkan bahwa: "Aku di
dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku;
supaya mereka itu sempurna di dalam perse-
kutuan" .

A.: Perhatikan di ayat ini ada tersusun kata "Aku
didalam mereka. Kata "mereka" di ayat ini ia-
lah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan
"dengan Aku" ialah Tuhan. Jadi kata "Aku"
beserta mereka artinya Tuhan beserta saha-
bat-sahabat Yesus. Jadi Tuhan itu beserta
Yesus dan sahabat-sahabat Yesus. Kalau Sau-
dara percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa,
maka Saudarapun harus percaya tentang kesa
tuan Bapa itu dengan sekalian sahabat Yesus
yang 12 orang jumlahnya. Jadi bukan Yesus
dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan
Tuhan melainkan harus ditambah 12 orang la-
gi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan
Persatuan bukan hanya Tri Tunggal tetapi 15
tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat
ayat tersebut yang manakah yang benar. Tiga
menjadi Tunggalkah atau 15 menjadi Tunggal.
Ayat yang manakah yang akan Saudara yakin-
kan, yang tiga menjadi tunggalkah atau yang
15 itu ?


*Komentar dan Penjelasan Pelayanan "SINAR KASIH"*

1. Sebagaimana kesimpulan Pendahuluan kami di-
atas, kami berkesimpulan bahwa Antonius tidak
memahami dengan wajar mengenai iman Kris-
tiani-nya, maka ayat-ayat nats Alkitab berikutnya
sebagai dikemukakan oleh Antonius, kami yakin
ini adalah merupakan skenario yang sudah diatur
oleh pengarangnya buku "DIALOG .." itu sendi-
ri, kemudian dijawab oleh si pengatur skenario itu
sendiri pula, dalam hal ini si Kyai itu.

2. Kesalahan utama dari Kyai BM adalah, dia tidak
pernah mempelajari iman Kristiani itu dengan wa-
jar, selain dari membaca buku-buku Kristen yang
memang ditulis oleh orang Kristen, kemudian di-
fahaminya secara hurufiah, sesudah itu berlagak
sebagai seorang ahli Kristologi. Keahliannya ini
dipertunjukkan kepada orang yang sangat awam,
tidak memahami iman Kristennya dengan wajar.
Dia dikagumi sebagai seorang ahli kebenaran,
padahal "SALAH dan MENYESATKAN".

Misalnya, saya membaca salah satu buku Islam,
disitu ada dikatakan: "sorga dibawah telapak kaki
ibu". Karena saya tidak pernah belajar agama
Islam, disaat saya membaca kalimat ini, lalu saya
berpikir menurut apa adanya yang tertulis itu,
alangkah rendahnya "sorganya orang Islam itu".
Pantas banyak orang Islam yang ingin beristeri
banyak, supaya banyak memiliki sorga itu. Ini
hanya misal, akibat ketololan saja.

Orang yang tidak percaya kepada salah satu aga-
ma, tidaklah mungkin dia dapat menerangkan de-
ngan wajar dan benar mengenai agama yang ti-
dak dipercayai-nya itu. Seorang penganut agama
Islam yang tidak pernah mempelajari Kristen se-
cara wajar dari sumber aslinya, tidaklah mungkin
dapat menjabarkan iman Kristiani itu dengan baik
dan benar wajar. Begitupun sebaliknya seorang
Kristen yang tidak pernah memahami dengan baik
tentang iman ke-Islaman, tidaklah mungkin akan
dapat menerangkan Islam itu dengan baik dan
benar wajar.

Penjelasan Kyai BM mengenai iman Kristiani yang
berikut-berikut ini nanti menunjukkan kepada kita
dengan tuntas, bahwa seorang awam Kristiani
berlagak ahli Kristologi, hasilnya bukan saja salah
tetapi malah menyesatkan.

3. Sekarang mari kita menjelaskan makna dari nats
ayat-ayat Alkitab yang dikemukakan menurut re-
kaman dari buku "DIALOG" itu sebagai berikut:
Yohanes 14:9 " ..Siapa yang sudah nampak
Aku, ia sudah nampak Bapa."

Kita semua sudah mengetahui dengan pasti
bahwa wujudnya Allah itu bukanlah benda kon-
kret, melainkan benda yang tidak nampak, ialah
"ROH", sebagaimana Yesus mengatakanNya da-
lam Yohanes 1:18,bahwa"Tidak seorangpun per-
nah melihat Allah ..." Allah yang wujudnya ROH
itu ada berkarya dalam pribadi Yesus sebagaima-
na dijelaskan oleh Yesus dalam Yohanes 14:10:
".... Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku
katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa yanq diam
didalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-
Nya."

Sekarang menjadi jelaslah, bahwa Allah yang Roh
yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani itu ada
berkuasa didalam pribadi manusia Yesus yang
nampak itu, atau dengan kata lain bahwa melihat
Yesus sebagai melihat Allah yang tidak nampak
itu sebagaimana dimaksudkan oleh Yohanes 14:9
diatas.

Dalam Kolose 1:15 Paulus menegaskan: "Ia (Ye-
sus, pen) adalah gambaran Allah yang tidak keli-
hatan .."

4. Yohanes 17:23 "Aku didalam mereka itu, dan
Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempur-
na di dalam persekutuan .."
(Terjemahan Lama = TL)
Penjelasan istilah kata:
Aku = Yesus. Engkau = Bapa (Allah). Mereka =
orang seiman. Persekutuan = sehati atau se-iman.
Istilah kata "Persekutuan" ini tidak diartikan dalam
pengertian organisasi yaitu berserikat atau kongsi
Aku (Yesus) dalam mereka, bermakna setiap
orang beriman, Yesus ada dihati mereka sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya. Sehingga oleh kare-
nanya maka setiap orang ber-iman itu menjadi
sempurna dalam persekutuan se-iman orang
orang percaya.
Sedang pengertian dari Kyai BM. mengartikan
makna persekutuan itu dalam makna perikatan
pribadi, hingga lalu menafsirkannya menjadi 15
Tunggal, yaitu: Yesus + Allah + Rohulkudus + 12
murid Yesus = 15 pribadi bersekutu, berserikat
berorganisasi. Inilah kesalahan yang sangat fatal.

5. Pengertian "Allah Tritunggal yang Esa"

Karena dalam tulisan Dialog-nya  Kyai BM dising-
gung masalah Tritunggal secara salah, baiklah da-
lam kesempatan ini kami jelaskan secara ringkas
saja demikian:

a. Istilah Tritunggal tidaklah dalam pengertian
tiga berserikat menjadi satu, dalam pengertian
organisasi. Atau dengan istilah lain, bahwa Tri-
tunggal tidaklah bermakna bahwa ada tiga
wujud Allah bersatu. Pengertian demikian ini
jelas adalah salah. Pengertian ini dianut oleh
Kyai BM. dan juga oleh banyak orang-orang
Islam lainnya. Mereka pada umumnya dipe-
ngaruhi oleh ayat Quran s. Almaidah 73 yang
mengatakan: "Laqad kafaral ladziena qalu: In-
nallaha syalisyu syalasyah ...." (artinya: Kafir-
lah orang yang mengatakan bahwa Allah itu
salah satu dari yang tiga").

Nats Al Quran ini mereka artikan sebagai pe-
ngertian Tritunggal yang menjadi iman keper-
cayaan orang Kristen. Nats Quran ini sebenar-
nya adalah menolak faham ke-Tiga Allah-an
(Tritheisme), bukan faham Tritunggal yang
menjadi iman kepercayaan orang Kristen sebe-
narnya.

b. Iman Kristiani mengenai Tritunggal adalah de-
mikian:

*Pertama*: Tidak memperkosa makna ke Maha-
Esa-an Allah.
Nats pokok harus kita perhatikan:

i. Ulangan 6:4 "....... Tuhan itu Allah kita, Tu-
han itu esa!"

ii. Yesus menguatkan amaran Taurat ini, seba-
gaimana dikatakanNya dalam Markus12:29:
"Jawab Yesus: Hukum yang terutama ada-
lah: Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah
kita, Tuhan itu esa."

*Kedua*: Allah yang Esa itu memiliki Tiga
Kuasa, yang digambarkan setiap jenis Kuasa
itu sebagai Oknum yang berkuasa, yaitu:

i. Allah berkuasa menciptakan alam semesta
ini sebagaimana diuraikan oleh Kejadian 1:1.
Allah yang berkuasa mencipta itu, digambar-
kan sebagai oknum Sang Pencipta, yang
oleh Yesus disapa dalam istilah "BapaN se-
bagaimana dijelaskan dalam Matius 11:25
yang berbunyi demikian: Pada waktu itu
berkatalah Yesus: Aku bersyukur kepada-
Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi ...." Sang
Pencipta (Allah alkhalik) digambarkan seba-
gai oknum Bapa.

ii. Allah itu juga berkuasa untuk ber-Firman
Dari zaman ke zaman para nabi, Allah ber
firman melalui wahyu, kemudian Allah ber-
firman melalui Yesus sebagai Firman Hidup
karena Firman itu sudah menjadi daging ke-
hidupan manusia Yesus. Firman yang men-
jadi daging kehidupan manusia ini disapa
dengan istilah khusus, yaitu "Anak Allah" se-
bagaimana diungkapkan dalam Yohanes
1:14 Firman itu (Allah, pen.) telah menjadi
manusia, dan diam diantara kita, dan kita
telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemulia-
an yang diberikan kepadaNya sebagai anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan ke-
benaran.

Kuasa Allah berfirman ini digambarkan se-
bagai Oknum Firman Hidup, yaitu Oknum
Anak.

iii. Allah juga berkuasa Memberi Pertolongan
Petunjuk, Membimbing, Memberi Taufik
dan Hidayaht. Untuk pekerjaan Kuasa mem-
beri Taufik Hidayaht ini kita katakan dengan
sebutan Kuasa Rohulkudus. Artinya dengan
oh Allah yang Maha-Kudus itu, Dia Kuasa
memimpin kepada siapa seturut kehendak-
Nya. Pekerjaan Memberi Taufik Hidayaht ini
digambarkan sebagai pekerjaan Kuasa Allah
Oknum Rohulkudus.

Istilah "Bapa"; "Anak" dan "Rohulkudus" ada-
lah ALLAH itu sendiri, yang wujudnya adalah
Esa, bukan tiga.
---------------


(POINT 3)
Catatan : A = Kiayi Bahaudin Mudhary
          B = sdr.Antonius Widuri 

Selanjutnya K.H. Bahaudin Mudhary melanjutkan
tulisan DlALOG-nya pada halaman 14-15 yang
kami rekam sebagai berikut:

B. :Tunggu dulu Pak, ini agak membingungkan
saya.

A. :Tentu akan lebih membingungkan Saudara
kalau saya unjukkan ayat yang lain. Silahkan
periksa "Yahya" pasal 17 ayat 3.

Baik. Di sini menyebutkan "Inilah hidup yang
kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau,
Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah
Engkau suruhkan itu".

Di ayat ini menyebutkan Tuhan adalah Esa.
Dalam Kamus bahasa Indonesia oleh E. St.
Harahap, cetakan ke II, disebutkan bahwa Esa
itu berarti satu, pertama (tunggal), dan di ayat
itu juga disebutkan bahwa Yesus Kristus ada-
lah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul). Kalau demi-
kian, manakah yang benar. Bijbel yang diakui
Kitab Suci oleh Saudara, tetapi isinya berten-
tangan antara yang satu dengan yang lain. Di
satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus
menjadi satu, dilain ayat lima belas menjadi
satu dan yang lain lagi Tuhan itu Tunggal, se-
dangkan di ayat itu pula menyebutkan bahwa
Yesus itu pesuruh Allah bukan Tuhan. Menu-
rut Pengakuan Saudara suatu Kitab Suci yang
kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara
yang satu dengan yang lain tentu sulit sekali
dipercaya kesuciannya, karena yang disebut
suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.
----------

*KOMENTAR DAN PENJELASAN PELAYANAN BULETIN "SINAR KASIH"*

Kalau kita simpulkan, bahwa yang masih menjadi-
kan sandungan Kyai BM adalah bahwa ada ayat-ayat
Alkitab yang satu ketika mengatakan bahwa Tuhan
dan Yesus itu satu, namun dilain bagian lagi dikatakan
Yesus Pesuruh Allah. Dilain nats mengatakan bahwa
Allah itu Esa, tetapi dilain waktu dikatakan Tuhan itu
Tritunggal bahkan ada pula yang menyebutkan 15
tunggal. Disuatu ketika dikatakan Bybel dikatakan
Kitab Suci, tetapi nyatanya, banyak ayat-ayat didalam-
nya bertentangan satu sama lainnya.

Hal ini terjadi, adalah disebabkan Kyai BM sendiri
belum pernah mempelajari Agama Kristen itu secara
wajar, kecuali hanya baca-membaca secara harfiah
kemudian merasakan dirinya sebagai seorang ahli
lalu memberikan penilaian. Penilaian seorang yang
tidak ahli, pastilah akan lebih banyak mengalami keke-
liruan, paling tidak adalah penilaian tidak tepat menu-
rut mustinya.

Untuk mudahnya saya ambil misal, bahwa saya
sebagai seorang Kristen yang tidak pernah belajar dan
menghayati Agama Islam misalnya, pada suatu ketika
saya membaca suatu keterangan ajaran agama Islam
dari sebuah hadist yang mengatakan bahwa: "Sorga
itu berada dibawah tapak kaki ibu". Karena saya
hanya mengandalkan bunyi huruf ini, maka saya me-
nilai, bahwa Sorganya orang Islam itu dibawah tela-
paknya kaum perempuan. Lalu saya mulai menafsir-
kan: pantas laki-laki Islam itu doyan memiliki isteri le-
bih dari satu, supaya dia memiliki banyak sorga,"

Tafsiran ini jelas sangat keliru. Kenapa terjadi de-
mikian, karena saya-sebagai misal-tidak pernah belajar-
mengetahui masalah ini secara wajar, kecuali
hanya membaca-baca secara hurufiah, lalu mau berlagak
pandai bahkan sebagai seorang ahli ilmu Islam. Misal
yang kami uraikan di atas inilah yang dimiliki oleh Kyai
BM itu. Sayang !! Sungguh sayang Kyai BM. bermaksud
untuk berjasa dan beramal .... ternyata dia sendiri
telah menciptakan dosa yang kumal, karena kebodoh-
annya sendiri.

Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin men-
jelaskan masalah itu sebagai berikut:

1. Injil Yohanes 17:3 jelas mengatakan bahwa: Allah
itu Esa, dan Yesus Kristus adalah Pesuruh Allah
yang Esa itu.

Kita harus mengenal terlebih dahulu, apakah wu-
judnya Allah itu. Wujudnya Allah itu bukan batu,
bukan benda-benda angkasa, juga bukan manu-
sia. Wujudnya Allah yang Esa itu, adalah ROH,
Sebagaimana dijelaskan dalam Yohanes 4:24
jelas mengatakan: "Allah itu Roh dan barangsiapa
menyembah Dia, harus menyembahNya dalam
roh dan kebenaran."

2. Allah yang wujudnya ROH itu ada dalam Yesus
berkarya dan berkuasa sebagaimana jelas dikata-
kan oleh Yesus dalam Injil Yoihanes 14:10 "Apa
yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan
dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya".

Dalam nats ini jelas menunjukkan bahwa kita
harus membedakan antara Allah yang Roh yang
tidak nampak namun berkuasa yang berkarya da-
lam manusia Yesus. Sebab itu keyakinan dalam
dogma Kristen menetapkan bahwa:

Yesus adalah 100 % Allah, namun sekaligus Dia
juga adalah 100 % manusia. Mana yang Allah itu,
dan mana yang manusia itu.
Yang ALLAH, ialah yang tidak nampak, yaitu ROH
yang berkuasa dalam pribadi Yesus. Dialah (Allah
yang Roh) itu yang berkuasa melakukan sesuatu
menurut kehendakNya.

Yang MANUSIA, ialah yang nampak itu, dari ke-
pala hingga kekakinya, adalah Yesus yang manu-
sia. Kemanusiannya hanyalah merupakan alat
pengantara, antara Allah (yang menguasai diri-
nya) dengan manusia lainnya, sebagaimana dije-
laksan oleh Paulus dalam 1 Timotius 2:5 "Karena
Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengan-
tara antara Allah dan manusia, yaitu manusla
Kristus Yesus." Dengan keterangan dan penjelas-
an di atas kiranya dapatlah sudah kita selesaikan
mengenai nats Yohanes 17:3 itu.

Masalah lain yang perlu kita berikan juga jawab-
annya, adalah apa yang Kyai BM katakan: Di satu
ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi
satu, di lain ayat lima belas menjadi satu dan
yang lain lagi Tuhan itu Tunggal...."

Masalah ini kami cukupkan jawabannya itu
pada point 2 diatas.

Dengan demikian jelaslah pula bahwa nats Alki-
tab satu dengan yang lain sama sekali tidak meng-
andung pertentangan. Pertentangan yang dirasa-
kan ada oleh Kyai BM itu adalah disebabkan dia
sendiri tidak mengetahui persis tentang iman
pengajaran Kristen itu secara wajar.
----------------------------------

(POINT 4)

A = KH Bahaudin Mudhary.
B = sdr.Antonius Widuri.

Selanjutnya Kyai H. Bahaudin Mudhary menulis
dalam buku DlALOG-nya halaman 15-16 rekaman-
nya sebagai berikut:

B.: Masih adakah ayat yang menyebutkan demikian?

A.: Ayat yang bagaimana yang Saudara maksudkan?

 B.: Ayat yang menyebutkan bahwa Tuhan itu Esa
(Tunggal), bukan tiga menjadi satu.

A.: Silahkan buka di "Ulangan" pasal 4 ayat 35.

B.: Baik. Di pasal dan ayat ini menyebutkan:

"Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya
diketahui oleh mu bahwa Tuhan itulah Allah
dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi".

A.: Jelas di dalam Bijbel sendiri menerangkan
bahwa Tuhan itu Esa, Tunggal.

B.: Tetapi itu di dalam Kitab Perjanjian Lama.
Apakah terdapat juga di Perjanjian Baru ?

A.: Saudara minta di Perjanjian Baru, Baiklah. Si-
lahkan Saudara buka "Markus, pasal 12 ayat 29.

B.: Baik. Di pasal dan ayat tersebut menyebutkan:
"Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang
terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israel,
adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang
Esa".

A.: Periksa lagi di perjanjian Lama di "Ulangan,
pasal 6 ayat 4.

B.: Baik disini disebutkan: "Dengarlah olehmu
hai Israil, sesungguhnya Hua Allah itu Esa adanya"

A.: Apakah belum jelas bahwa Bijbel sendiri yang
menjadi Kitab Sucinya orang Kristen menye-
butkan seterang-terangnya bahwa Tuhan itu
Tunggal, bukan tiga menjadi satu atau satu
menjadi tiga. Taruh kata di Bijbel ada ayat
yang menyebutkan Tuhan itu tiga.

*KOMENTAR DAN PENJELASAN PELAYANAN BULETIN KRISTEN "SINAR KASIH"*

Kesalahan pokok pihak Muslim adalah bahwa
mereka memperkarakan bahwa Tritunggal iman Kris-
ten itu, berarti TIGA wujud Allah bersatu. Pendapat ini
salah.

Dogma Allah Tritunggal iman Kristiani, sama se-
kali tidak memperkosa atau sama sekali tidak mening-
galkan makna pengertian ke-Esa-an Allah Alkhalik itu.
Hal ini sudah dapat dibuktikan oleh kutipan-kutipan
Kyai itu sendiri, baik yang terdapat dalam perjanjian
Lama (Taurat dan Kitab para Nabi), maupun dalam
Perjanjian Baru (Injil) yang dinyatakan dengan tegas
baik oleh Yesus sendiri maupun oleh para murid-
para rasul. Untuk tegasnya dapat disimak kembali,
antara lain: Ulangan 6:4; Injil Markus 12:29, Surat
Paulus I Timotius 1:17;1 Timotius 2:5; Yudas 25. Dan
Allah yang Esa itu Allah yang patut disembah, seba-
gaimana ditegaskan oleh Yesus sendiri dalam Lukas
4:8 demikian: "Ada tertulis: Engkau harus menyem-
bah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti."

Allah yang Yesus suruh sembah itu tidak nampak,
Dia adalah dalam wujud Roh yang juga berkarya dan
berkuasa dalam pribadi Yesus. Hayati penjelasan
kami pada point 3 mengenai Ke-Illahi-an dan ke-manu-
siawianNya Yesus.

Mengenai makna dan pengertian Allah Tritunggal
ini, tidaklah lagi akan dijelaskan, dicukupkan saja se-
mentara ini untuk menghayati uraiannya pada point 2
diatas.

Yang perlu kami jelaskan dimana kesalahan -pema-
haman Kyai juga dari banyak pemahaman golongan
Kyai ini mengenai dogma Allah Tritunggal Iman Kris
tiani. Kesalahan pokoknya adalah menganggap bahwa
Tritunggal itu tiga wujud Allah bersatu. Ini adalah me-
rupakan kesalahan pokok. Sumbernya adalah mema-
hami pengakuan iman Kristiani itu secara huruf, yang
seakan-akan jelas menunjukkan tiga wijud Allah yaitu:

Pengakuan iman Aku percaya akan Allah Bapak; ......
dan Allah Anak; ......
dan Allah Rohulkudus;

Karena ada tiga kali dalam penyebutan Allah yang ber-
beda, maka mereka beranggapan memang ada tiga
wujud Allah yang berdiri sendiri-sendiri. Padahal ti-
daklah demkian. Tiga penyebutan yang berbeda itu
hanya menunjukkan fungsionil Allah yang berbeda
Allah itu disebut Bapa, dalam Kuasa fungsionilnya
mencipta.

Allah itu juga disebut Anak, dalam Kuasa fungsionil-
nya berfirman. Allah itu juga, bukan Allah yang lain
lagi, disebut Rohulkudus, adalah Kuasa fungsionilnya
memberi Taufik dan Hidayat, serta pertolongan yang
dalam bahasa Ibrani disebut Parakletos.

Kami ambil satu contoh ajaran, iman Islam, misal-
nya disebutkan Allahu Akbar; Allahu Ahad; Allahu
Samad dst-nya. Meskipun disini disebutkan tiga kali
penyebutan kata Allah dengan perbedaan Akbar, Ahad
Samad, tidaklah sama sekali diartikan bahwa Allahnya
orang Islam ada tiga (atau lebih) yang masing-masing
bernama Akbar, Ahad, Samad, dst-nya.

Penyebutan ini berbeda, hanyalah menunjukkan
perbedaan sifat Kuasa Allah itu.

Kalau Kyai BM dan golongannya dapat meng-
hayati ini, maka akan dapat mengerti dengan wajar
mengenai dogma Tritunggai yang menjadi imannya
orang Kristen itu dengan baik.
------

(POINT 5).
A = KH Bahaudin Mudhary
B = sdr.Antonius Widuri.

Pada halaman 16-17 dari buku Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS terdapat dialog sebagai berikut:

A.: Menurut kepercayaan Saudara apakah Yesus
     bersatu dengan Allah.

B. : Ya demikian.

A. : Kalau demikian tentu Yesus adalah selalu ber-
sama Allah dan Allah selalu bersama Yesus.
Betul demikian sebagaimana tersebut dalam
"Yahya 10:30, yang bunyinya sebagai berikut:
"Aku dan Bapa itu satu adanya". Demikian
juga Roh Suci sebab Roh Suci itu menjadi
satu dengan Yesus, sebagaimana tersebut da-
lam Injil, ialah setelah Yesus berumur 30
tahun turun Roh Suci kepadanya dan dibap-
tiskan oleh pembaptis yaitu Yahya. Jadi jelas
bahwa Yesus, Roh Suci, Tuhan, adalah
Tunggal.

Kalau begitu silahkan buka "Matius", pasal 27
ayat 44.

B. : Baik, di pasal dan ayat tersebut menyebut-
kan: "Maka sekira-kira pukul tiga itu berseru-
lah Yesus dengan suara yang nyaring katanya:
"Eli, Eli, lama sabachtani, artinya: Ya Tuhan,
apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku" .

A. : Berdasarkan seruan Yesus di ayat itu, jelas
bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan,
yakni Tuhan meninggalkan Yesus, waktu akan
disalibkan. Mestinya kalau Tuhan menjadi sa-
tu dengan Yesus, di saat itulah saat tepat un-
tuk menolong Yesus, tetapi kenyataannya
Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga
Yesus sendiri minta tolong.
-------
* KOMENTAR DAN PENJELASAN PBK SINAR KASIH*

1. Ada 3 nats Alkitab yang menjadi pokok masalah
   pembicaraan yaitu:

Yohanes 10:30 yang mengatakan: "Aku dan Bapa
itu satu adanya."

Nats kedua, yaitu Roh Allah atau Rohulkudus tu-
run kepada Yesus sewaktu naik dari air baptisan
(Matius 3:16).

Nats ketiga adalah Matius 27:44 (mestinya 46)
yang mengatakan "Kira-kira jam tiga berserulah
Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sa-
bakhtani? Artinya: AllahKu, AllahKu (terjemahan
lama Tuhanku, TuhanKu), mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

Ketiga macam nats ini oleh pak Kyai dianggap
bertentangan, sebab kalau Yesus itu sudah satu
dengan Tuhan, juga sudah satu dengan Rohulku-
dus, kenapa ia berteriak "Kenapa Tuhan, Kenapa
Allah meninggalkan Aku?". Jadi jelaslah bahwa
Allah itu tidak satu dengan Yesus.

2. Kesalahan pokok pemahaman pak Kyai ini adalah
terletak tidak dapatnya membedakan antara ok-
num dan kuasa. Sebelum menjelaskan nats-nats
tersebut, terlebih dahulu kami bertanya demikian:
Kalau ada seorang bernama Rahim menjabat Bu-
pati. Sehari-harinya senantiasa dipanggil Bupati
Rahim: Suatu ketika Bupati Rahim ini meninggal
dunia. Siapakah sebenarnya yang mati. Rahim
ataukah Bupati, ataukah keduanya (Bupati +
Rahim) itu mati. Semua orang pasti tahu bahwa
yang mati itu adalah oknum Rahim, bukan jabat-
annya Bupati itu. Jabatan Bupati boleh diganti
oleh orang lain. Disini dapat sudah kita melihat
perbedaannya oknum dan kuasa. Meskipun Ok-
num Rahim dan Kuasa Bupatinya itu memang sa-
tu dalam pribadi Rahim, namun haruslah dibeda-
kan.

3. Sekarang mari kita jelaskan apa yang dikatakan
Yohanes 10:30 itu. "Aku dan Bapa itu satu ada-
nya". Bermakna bahwa Kuasa Allah itu ada pada
Yesus, sebagaimana satunya Kuasa Bupati itu pa-
da Rahim yang kita contohkan di atas. Sama mak-
nanya dengan apa yang dikatakan dalam Matius
3:16. bahwa Roh Allah atau Rohulkudus turun ke-
pada Yesus, bermakna bahwa Kuasa Allah itu su-
dah dilimpahkan kepada Yesus itu ialah ke-Tuhan-
an, sebagaimana diungkapkan dalam Kis. 2:36
"Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pas-
ti, bahwa Allah telah membuat Yesus yang kamu
salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Untuk jelasnya lagi masalah ini, baiklah kita mem-
buka Alkitab: Yesaya 45:5, disitu dikatakan demi-
kian: "Aku TUHAN dan tidak ada yang lain; ke-
cuali Aku tidak ada Allah."

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah itulah
TUHAN. Tidak ada Tuhan lain, kecuali hanya Allah
itu sajalah. Allah itu sajalah yang berlayak dan pa-
tut disebut Tuhan.

Sekarang mari kita perhatikan lagi ayat ke 21 pasal
yang sama bait ke-3 mengatakan demikian: "Ti-
dak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari
padaKu! Allah yang adil dan JURUSELAMAT, ti-
dak ada yang lain kecuali aku."

Sekarang kita sudah melihat dengan nyata dan je-
las sekali bahwa hanya Allah itu TUHAN dan
JURUSELAMAT.

Wujudnya ALLAH yang disapa Tuhan dan Juru-
selamat itu apa?

Bukan batu, bukan benda angkasa, juga bukan
manusia. Wujudnya Allah yang disapa Tuhan dan
Juruselamat itu adalah ROH. Untuk menyakinkan
ini bacalah Yohanes 4:24, mengatakan: "Allah itu
Roh dan barangsiapa menyembah Dia, haruslah
menyembahNya dalam roh dan kebenaran."

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh
Allah, disitu ada kemerdekaan (2 Kor 3:17).

Allah yang wujudnya Roh itu, yang disapa Tuhan
dan Juruselamat itu ada dimana?

Jawabnya yang pasti dan meyakinkan, ialah bah-
wa Allah yang wujudnya ROH yang disapa Tuhan
dan Juruselamat itu sudah diturunkan dilimpahkan
kepada Yesus sebagaimana diungkapkan oleh
Matius 3:16 itu. Itulah sebabnya Yesus disapa
Tuhan dan Juruselamat. Yang nampak itu, dari ke-
pala hingga kaki adalah memang manusia. Tetapi
yang berkuasa, yang berwibawa dalam Yesus itu
adalah Allah yang disapa Tuhan dan Juruselamat
itu.

Sekarang mari kita bicarakan nats Matius 27:46
atas teriakan Yesus yang mengatakan: Eli, Eli, La-
ma sabakhtani? (Ya Allahku, Ya Tuhanku, kenapa
meninggalkan Aku?).

Siapa dan apa wujudnya yang diseru oleh Yesus
nYa AllahKu atau YaTuhanKu" itu.Yaitu Roh yang
menguasai dirinya itu meninggalkan Dia (Yesus),
maka Yesus pun mati, yang mati ini adalah Oknum
manusia, bukan Tuhan atau Allah yang berwujud
Roh itu. Bandingkan dengan misal yang dikemu-
kakan tadi, yaitu Bupati Rahim mati. Yang mati itu
adalah oknum manusia Rahim, bukan Bupati.
Untuk meyakinkan ini mari kita buka 1 Petrus 3:18
mengungkapkan demikian: nSebab juga Kristus
telah mati sekali untuk segala dosa kita, la yang
benar untuk orang-orang yang tidak benar, su-
paya Ia membawa kita kepada Allah; Ia yang te-
lah dibunuh dalam keadaannya sebagai manusia...."

Jelaslah bahwa yang mati itu adalah Oknum ma-
nusia, bukan oknum Allah. Allah yang wujudnya
Roh itu sendiri kemana? Baca ayat itu selanjut-
nya:".... tetapi yang telah dibangkitkan menurut
Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberi-
takan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada
waktu Nuh tidak taat kepada Allah ..."Perhatikan !
Kata "Roh" ditulis dengan huruf R capital, ber-
makna "Allah".

Sesudah itu kemana Allah yang wujud Roh itu.
Ia membangkitkan orang-orang Kudus dan Yesus
Kristus diantara orang mati. Untuk itu baca Matius
27:53. Jadi Yesus bukanlah mati untuk mati, me-
lainkan mati untuk hidup kembali dan tidak mati
lagi, melainkan naik ke sorga dalam kedudukan-
nya semula sebagai Penguasa (Allah).

Akhirnya dapat kami simpulkan bahwa Allah yang
wujudnya Roh itu memang satu dalam Yesus
yang wujudnya manusia itu. Dengan kata lain,
bahwa Allah berkarya dalam Yesus sebagai peng-
antaranya kepada manusia lainnya, sebagaimana
diungkapkan oleh Rasul Paulus dalam suratnya
kepada Timotius demikian: "Karena Allah itu esa
dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara
Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus".
(1 Timotius 2:5).

Dengan penguraian lain dapat dijelaskan, bahwa
Yesus yang manusia itu adalah menjadi pengan-
tara antara Allah yang wujudnya Roh menguasai
diriNya (Yesus) dengan manusia lainnya disekitar
Yesus itu.

Kesalahan utama dari pemahaman pak Kyai itu
sebagaimana sudah diterangkan diatas, adalah
karena tidak dapatnya pak Kyai tersebut membe-
dakan antara oknum dan kuasa. Iman setiap
orang Kristen mengakui dengan pasti, bahwa:

1. Yesus adalah 100% manusia, yaitu yang nam-
pak itu dari kepala sampai kekaki adalah me-
mang manusia. Sebagai manusia, Dia Juga ha-
rus tidur, makan, minum, tahu susah dan men-
derita, bahkan juga mati.
2. Namun juga. Yesus adalah 100 % Allah yaitu
Roh yang menguasai seluruh raganya itu, se-
bagaimana diucapkan oleh Yesus sendiri "Apa
yang Aku katakan kepadamu, tidaklah Aku ka-
takan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa yang di-
am didalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya."
(sambung ke point.6)
--------


(POINT.6)
A = KH B.Mudhary
B = sdr.Antonius Widuri

Pada halaman 17 dari buku "Dialog masalah ketu-
hanan YESUS terdapat dialog sebagai berikut:

B.: Tetapi Yesus itu hidupnya memang untuk di-
salib guna menebus dosa manusia.

A.: Kalau hidupnya Yesus memang untuk disalib
mengapa Yesus tidak bersedia dan menolak
untuk disalib. Buktinya ia berseru dengan
suara nyaring minta tolong pada Tuhan agar
ia terlepas dari disalibkan. Dengan lain kata
Yesus tidak bersedia selaku penebus dosa.

B.: Betul, saya lantas tidak mengerti mengapa
ayat-ayat Bijbel itu ada yang simpang siur.
---------

*Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.*

1. Apa yang dikatakan oleh B (Antonius Widuri) ka-
lau itu betul keluar dari mulutnya, jelaslah menun-
jukkan bahwa dia bukanlah seorang Kristen yang
secara baik memahami imannya. Karena Yesus di-
lahirkan, bukanlah untuk disalibkan guna mene-
bus dosa manusia. Yesus disalib oleh orang Yahu-
di karena akibat pengajaran Yesus bahwa siapa
yang percaya kepada Allah (Bapa, sang pencipta
langit dan bumi ini) serta percaya dan menuruti
firmanNya yang disampaikan oleh Yesus sebagai
firman hidup itu, maka segala dosa perbuatan sebe-
lumnya itu, setinggi gunung, sedalam laut, seme-
rah kermizi, seluruhnya akan diampuni, dan dosa
warisan kehilangan kehidupan yang kekal itu, te-
lah ditebusnya dengan karena percayanya seseo-
rang. Ajaran Yesus ini oleh orang Yahudi ia disa-
lahkan, dan dihukum salib. Memang jawaban
ringkas dan dapat diucapkan: "Dia disalib karena
ingin menebus dosa manusia". Kalimat ini tidak-
lah boleh diartikan secara harfiah begitu saja. Sama
halnya kalau kita mengatakan: "karena darah pe-
juang itulah Indonesia ini dapat merdeka". Mak-
sudnya tentu saja bukanlah karena darah itu, me-
lainkan karena perjuangannya sampai menjadi
korban mengeluarkan darah dan mati itu menjadi-
kan Indonesia menjadi merdeka.

2.  Paulus menulis:"..manusia Kristus Yesus, yang
telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan bagi
semua manusia."
Ungkapan Paulus dan orang Kristen demikian, da-
pat kita lihat kesamaannya dengan ungkapan kita
terhadap para pejuang kita. Dalam setiap per-
ingatan hari Nasional sering kita dengar ungkapan
seperti ini: "Karena kesukarelaan para pejuang ki-
ta mengorbankan jiwanya, kita sekarang boleh
menikmati kemerdekaan ini."

Ungkapan ini tentu saja tidak akan diartikan, bah-
wa waktu itu para pejuang kita pergi ke medan
perang, lalu dengan gagah berkata: tembaklah
saya, karena saya rela mati.

Tentu tidak demikian, melainkan bahwa mereka
dengan tekad yang teguh dan pasrah berjuang,
sampai mati.

Kalau Paulus dan ajaran Kristen mengungkapkan,
bahwa Yesus telah mempersembahkan tubuhnya
di kayu salib menjadi korban penyelamatan, tidak-
lah harus diartikan bahwa Yesus itu dengan kegi-
rangan menghadapi salib. Makna dari apa yang
diungkapkan itu, adalah menunjukkan tekad kete-
guhan hati yang pasrah di tangan Allah (Bapa).
Sebagai Yesus ungkapkan dalam doaNya: "Ya
BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah ca-
wan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Eng
kau kehendaki." (Matius 26:39).

"Ya BapaKu, jikalau cawan ini (sengsara salib ini,
pen.) tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku me-
minumnya (menerima penderitaan salib itu, pen)
jadilah kehendakMu!" (Mat. 26:42).

Kiranya penjelasan ini dapat dipahami dengan
wajar saja.

3. Pada akhir Dialog Antonius (B), sesudah mende-
ngar pemutar balikannya pak Kyai yang belum
pernah mendalami iman Kristen itu secara wajar,
namun berlagak sebagai seorang ahli Kristologi,
maka Antonius menjadi bingung tidak mengerti
kenapa ayat-ayat Bijbel itu (dirasakannya) sim-
pang siur. Sebenarnya bukan Bijbel itu yang sim-
pang-siur melainkan pemahaman pikiran sese-
orang itu belum stabil memahami Alkitab iman-
nya sendiri.

Biarlah peristiwa ini menjadi contoh bagi setiap
orang mengenai iman Kristiani-nya sendiri akan
dapat kelak menjatuhkan dirinya kepada kemur-
tadan iman. Waspadalah, dan berjaga jagalah !


(POINT 7)

Pada halaman 18 buku Dialog masalah ketuhanan
Yesus terdapat dialog selanjutnya sebagai berikut:

A.: Dari sebab itulah mengapa Saudara menyem-
bah Yesus selaku Tuhan yang tidak berkuasa
menyelamatkan dirinya sendiri, malah minta
tolong. Pantaskah ada Tuhan demikian. Dan
saya lanjutkan bertanya apakah manusia-
manusia yang menyalibkan Yesus itu dilaknat?

B.: Pasti dilaknat.

A.: Mestinya tidak dilaknat, malah Yesus harus
berterima kasih kepada mereka yang menya-
libkan dia, bahkan mereka itu seharusnya
mendapat ganjaran, oleh karena menurut ke-
terangan Saudara hidupnya Yesus itu harus
disalib untuk menebus dosa-dosa manusia
sehingga bilamana tidak ada yang bersedia
menyalibkan Yesus maka dosa-dosa manusia
tentu tidak ada yang menebusnya. Jadi ma-
nusia-manusia yang telah menyalibkan Yesus
itu berjasa kepada Yesus dan penganut-peng-
anut Kristen. Akan tetapi mereka yang sudah
terbukti berjasa itu malah dilaknat. Mestinya
mereka itu masuk surga dan dipuji-puji atas
jasanya.

*KOMENTAR DAN PENJELASAN PBK SINAR KASIH*

1.Yang disembah oleh orang Kristen, bukan manu-
sia Yesus, melainkan Allah yang Roh yang ber-
diam, berkuasa dalam Yesus itu. Yesus sendiri ti-
dak menyembah dirinya sendiri, menyuruh me-
nyembah Allah sang pencipta langit dan bumi
yang wujudnya Roh yang berkarya dalam Yesus.
Hal ini dapat kita lihat apa yang diamarkan oleh 
Yesus sendiri: "Ada tertulis: Engkau harus me-
nyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti." (Matius 4: 10)

Kalau orang Kristen berdoa, tetap ditujukan kepa-
da Allah Bapa khalik langit dan bumi dalam nama
Yesus (bukan dengan perantaraan Yesus). Karena
Allah yang Roh yang disembah itu bernama Yesus.
Saya berikan satu misal ! Ada seorang Jenderal
bernama Sudirman. Setiap pagi, atau setiap kali
Jenderal Sudirman ini memasuki Markasnya, Ten-
tara penjaga Markas itu memberi aba-aba "Jende-
ral Sudirman masuk. Kasih hormat!"

Siapakah yang dikasih hormat ini, pribadi Sudir-
mankah atau Jenderalnya itukah. Tentu saja Jen-
dralnya. Karena kalau Sudirman ini berhenti ber-
kuasa jadi Jendral, kalau dia masuk ke markas itu
sebagai orang biasa, tentara dimuka Markas itu ti-
dak akan menberi aba-aba " Kasih hormat Jen-
dral" seperti biasanya itu lagi.

2. Yudas yang menyebabkan Yesus mendapat seng-
sara salib memang dilaknat, sebagaimana diung-
kapkan dalam Yohanes 19 ayat 11b "Sebab itu,
dia (Yudas, pen.) yang menyerahkan Aku kepada
mu, lebih besar dosanya."
Markus 14:21 mengungkapkan hal ini demikian

"Anak Manusia memang akan pergi sesuai de-
ngan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu
diserahkan. Adalah lebih bagi orang itu sekiranya
ia tidak dilahirkan."

3. Pendapat pak Kyai seharusnya Yudas tidak dilak-
nat, melainkan mustinya dikasih tanda jasa de-
ngan memasukkan kedalam sorga. Kesalahannya
pendapat ini, adalah salahnya mengambil penger-
tian "Salib Yesus penghapus dosa manusia itu."
Pengertian yang benar sudah saya jelaskan di atas tadi.
------------------------------------------------------

(POINT 8)
A = KH Bahaudin Mudhary
B = sdr.Antonius Widuri

Pada halaman 18-19 dalam buku Dialog masalah
ketuhanan YESUS terdapat dialog sebagai ber-
ikut:

B.: Ini memang tidak masuk di akal atau seku-
rang-kurangnya memang sulit dimengerti
akan tetapi Rokh Tuhan bersatu dengan
Yesus itu tidak mustahil. Sebagaimana ba-
nyak manusia yang kesurupan hantu, jin, ma-
laikat atau makhluk-mahluk halus lainnya se-
hingga tindakan-tindakannya dan perbuatan-
nya menurut kehendak makhluk-halus terse-
but. Demikian juga ada yang kemasukan Rokh
Suci seperti Rokh Malaikat, sehingga tinda-
kan-tindakan dan perbuatannya adalah suci.

A.: Kalau demikian baiklah saya bikin pertanyaan;
Manusia yang bersatu (kesurupan) jin, itu,
apakah disebut jin.

B.: Tidak

A.: Yesus yang bersatu (menerima) Roh Tuhan
itu apakah disebut Tuhan ?

B.: Mestinya tidak juga.

A.: Seharusnya begitu. Jadi jelas bahwa Yesus
yang menerima Roh Ketuhanan tentunya bu-
kan Tuhan. Manusia yang menerima wahyu
Tuhan itu bukan Tuhan. Sesuai dengan
pengakuan Yesus sendiri sebagaimana terse-
but dalam "Yahya", pasal 17 ayat 3 yang ber-
bunyi: "Supaya mereka itu mengenal Eng-
kau. Allah Yang Maha Esa dan Benar, dan
Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan

B.: Saya lantas tambah tidak mengerti tentang
    Ketuhanan Yesus itu.

*Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH*.

Sepintas lintas kita melihat keterangan B. (Anto-
nius) memang benar, tetapi sayang apa yang di-
ungkapkannya benar itu tidak dihayatinya dengan
iman, melainkan hanya meraba-raba, dan kebetul-
an saja. Itulah sebabnya dia menjadi ragu kembali
sesudah ia mendapatkan pertanyaan:
(A). Manusia yang bersatu dengan jin, apakah dia
disebut Jin?
B (Antonius) menjawab: tidak.

Didesak lagi oleh A (pak Kyai) Yesus bersatu (me-
nerima) Roh Tuhan apakah ia disebut Tuhan . B
(Antonius) menjawab: mestinya tidak juga.

Mestinya kalau seseorang itu kesurupan (bersatu)
dengan roh jin atau setan, dia adalah memang Jin
atau setan itu. Yang nampak memang manusia,
mungkin namanya si Amin misalnya, namun
roh yang berkuasa atas dirinya itu adalah Jin atau
setan. Karena itu memang layaklah kalau si
Amin itu dikatakan jin atau setan. Begitulah
pula halnya, karena Roh yang bersatu dengan
Yesus itu adalah Roh Allah, memang layaklah ka-
lau Yesus itu disapa Tuhan. Bukan yang nampak
itu Tuhan, melainkan Kuasa yang berperan dida-
lam diri manusia Yesus itu adalah Tuhan, Kuasa
Allah itu sendiri Roh Allah yang ada pada Yesus,
berbeda kwalitasnya dengan Roh Allah yang ada
pada manusia lainnya.

Yesus memang dilahirkan dari Roh Allah (bukan
benih manusia melalui kehamilan seorang perem-
puan dara tanpa suami. Bacalah keterangan kami
pada point 5 sub 3.

Roh Allah pada manusia lainnya, adalah Roh Pe-
tunjuk Kebenaran.

Kalau bapak Kyai menunjuk kepada nats Yohanes
17:3 memang benar, dan sama sekali tidak salah,
bahwa Yesus itu yang nampak yang manusia ti-
daklah lain dari alat pesuruh Allah, Yesus sendiri
banyak memberikan ketegasan dalam hal ini, a.l.
Yohanes 5:30 Yesus berkata: "Aku tidak dapat
berbuat apa-apa dari diriKu sendiri Aku mengha-
kimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan
penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendakKu sendiri melainkan kehendak Dia
yang mengutus Aku."

Yang membikin orang hilap menghayati ini, ter-
masuk pak Kyai itu sendiri, adalah tidak dapatnya
membedakan antara oknum yang manusia, de-
ngan kuasa oknum Ilahi, yang ada dalam Yesus itu.

Yesus berkata: nAku didalam Bapa, dan Bapa di
dalam Aku". Dua macam ke-Aku-an ini berbeda.
Aku pertama adalah menunjukkan ke-llahi-anNya,
yaitu Firman. Dan Aku yang kedua adalah menun-
jukkan kemanusiaannya.
Kalau nats ayat diatas ingin diperjelas, akan terja-
dilah demikian: Aku (Firman) ada pada Allah, dan
Alhh yang wujudnya Roh itu ada di dalam Aku
(yang manusia)

Kami harapkan dengan penguraian ini, kiranya da-
patlah menambah pengertian yang wajar tentang
keTuhanan Yesus itu. Semoga demikian hendak-
nya.

----------------------

(POINT.9)

Pada halaman 19 dalam buku Dialog masalah ke-
Tuhanan YESUS terdapat dialog selanjutnya demikian:

A.: Menurut keterangan Saudara tadi, bahwa ma-
nusia yang bersatu dengan Rokh (kesurupan)
makhluk halus seperti roh-roh, jin dan Malai-
kat maka tindakan dan perbuatannya pasti
menurut kehendak atau menyerupai perbuat-
an makhluk-makhluk halus itu.

B.: Benar begitu.

A.: Kalau demikian maka Yesus yang Saudara
akui bersatu dengan Tuhan, mestinya tinda-
kan-tindakan dan perbuatannya menyerupai
perbuatan Tuhan.

B.: Mestinya begitu.

A.: Akan tetapi kenyataannya tidak demikian.
Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur, Tuhan ti-
dak makan tetapi Yesus makan, Allah tidak sa-
kit, tetapi Yesus sakit, Tuhan tidak menyem-
bah kepada siapapun, tetapi Yesus menyem-
bah Tuhan. Tuhan tidak mati, tetapi Yesus
mati, walaupun menurut i'tikat Kristen hidup
kembali tetapi ia mati.


*KOMENTAR DAN PENJELASAN PBK. SINAR KASIH*.

1. Sekali lagi kami jelaskan, bahwa iman Kristiani se-
luruh dunia ini mengakui sesuai dengan Alkitab,
bahwa Yesus itu adalah 100% manusia, dan juga
sekaligus 100% Allah.

Sebelum menjelaskan mana yang manusia dan
mana yang Ilahi itu, baiklah terlebih dahulu dike-
mukakan beberapa nats ayat-ayat Alkitab yang
menunjukkan Kemanusiaan dan Ke-Ilahi-an Yesus itu.
Yesus adalah manusia anak manusia.

Yesus berkata tentang diriNya: "Serigala mempu-
nyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi
Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepalaNya." (Matius 8:20- Lukas
9:58). Yesus berkata mengenai dirinya: "Kemudi-
an Anak manusia datang Ia makan dan minum .....
(Matius 11:19;Lukas 7:34).

Matius 1:1 mengatakan: "Inilah sisilah Yesus Kris-
tus, anak Daud, Anak Abraham-" Ayat ini menun-
jukkan bahwa Yesus itu adalah keturunan anak manusia.

Dan masih banyak nats ayat-ayat Alkitab yang me-
nunjukkan bahwa Yesus itu adalah memang ma-
nusia, anak manusia dilahirkan oleh seorang ma-
nusia yaitu Maria. Sebagai manusia, dia dapat
merasakan lapar dan haus dan karenanya Dia juga
makan dan minum juga mengalami cape dan lelah,
dan Dia juga sebagai manusia tahu mengan-
tuk dan tidur, juga mengalami rasa suka dan se-
dih, karenanya dia juga berdoa kepada AllahNya
bahkan juga sebagai manusia Dia mengalami ke-
matian di Golgota.

Ini semua menunjukkan tabeat kemanusiaannya
100 % manusia itu.

*Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat*.

Yang disebut Tuhan ini, bukanlah Yesus yang
nampak itu, melainkan Kuasa yang ada didalam
pribadi Yesus itulah.

Kalau kita melihat sebentar apa yang dikatakan
dalam Kitab Yesaya 45:5 mengatakan "Akulah
TUHAN dan tidak ada yang lain kecuali Aku tidak
ada Allah."

Disini jelas menunjukkan bahwa yang berlayak
dan patut disebut TUHAN adalah ALLAH itu sendiri saja.

Dalam Yesaya 45:21 C dikatakan: Tidak ada
yang lain, tidak ada Allah selain dari padaKu. 
Allah yang adil dan JURUSELAMAT". Disini jelas
menunjukkan bahwa yang sanggup menjadi Juru-
selamat manusia dihadapan Allah, adalah hanya
Allah itu sendiri saja.

Sekarang kita mau tahu dengan pasti, apakah wu-
judnya Allah yang disapa Tuhan dan Juruselamat
itu?

Sudah pasti, tentulah bukan batu, bukan benda
angkasa, tetapi juga bukan manusia. Allah yang
disapa Tuhan dan Juruselamat itu wujud kebera-
daannya adalah ROH. Allah yang disapa Tuhan
dan Juruselamat yang wujudnya Roh itu ada da-
lam Yesus, Dia berkarya dalam Yesus. Hal ini jelas
diungkapkan oleh Yesus: Apa yang aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri,
tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan pekerjaanNya," (Yohanes 14:10).

Karena Allah yang wujudnya Roh yang disapa
Tuhan dan Juruselamat itu tinggal di dalam Dia
(Yesus) itulah sebabnya Dia disapa Tuhan dan Ju-
ruselamat.

Atau dengan kata lain. bahwa Yesus disapa Tuhan
dan Juruselamat, dikarenakan ada Kuasa Allah ke-
Tuhanan dan Penyelamatan itu dalam tanganNya.

Kegagalan pak Kyai dkk. memahami ke-Tuhanan
Yesus ini, adalah disebabkan tidak atau belum
menginsyafi adanya perbedaan yang oknum dan
yang kuasa.

Rahasia utamanya adalah harus dapat mengenal
dan membedakan Yesus itu dalam 2 Qudrati, yaitu
Qudrati yang manusiawi dan Qudrati yang llahi.

Saya berikan ilustrasi:
Jenderal Sudirman berkata: "Angkat senjata, per-
gi ke medan perang."

Siapakah sebenarnya yang memerintahkan Ang-
kat senjata itu. Sudirmankah atau Jendralkah. Su-
dah pasti yang memerintahkan angkat senjata itu
adalah Jendral, meskipun yang berucap itu keli-
hatannya memang Sudirman. Disini kita melihat
adanya dua Qudrati dalam diri Sudirman itu
Qudrati pribadi dan Qudrati Jendral.

Demikianlah juga dengan Yesus. Kita harus dapat
membedakan mana Qudrati yang manusiawi, dan
mana Qudrati yang Ilahi.

Kalau Yesus mengatakan: "BapaKu lebih mulia
daripadaKu" (Yohanes 14:28) Disini menunjukkan
Aku kemanusiaanNya.

Kalau Jesus berkata: "Aku berkata kepadamu, se-
sungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah
ada." (Yoh. 8:58). Kata Aku disini menunjuk kepa-
da ke-IlahianNya Yesus, yaitu Firman.

Dilain bagian Yesus berkata: Aku dan Bapa itu sa-
tu adanya (Yohanes 10:30). Aku-nya disini me-
nunjuk ke-Ilahi-anNya Yesus, yaitu Firman.

2.  Tuhan memang tidak mati. Yang mati dikayu salib
    itu adalah Yesus sebagai manusia.
    
    1 Petrus 3:18 meyakinkan hal ini. Ayat itu meng-    
    atakan demikian: Sebab juga Kristus telah mati
    sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk
    orang-orang yang tidak benar, supaya Ia memba-
    wa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh da-
    lam keadaanNya sebagai manusia...."
    Allah atau Tuhan yang Roh itu (Yoh. 2:24; 2 Kor.
    3.17) tidak mati. Apa yang dilakukan oleh Allah
    atau Tuhan yang Roh itu. Bacalah sambungan
ayat pada nats 1 Petrus 3:18 itu demikian: "... te-
tapi yang telah dibangkitkan menurut Roh (arti-
nya Allah pen ) dan didalam Roh itu juga Ia pergi
memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam
penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahu-
lu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah....

Jadi jelaslah bahwa yang mati itu adalah Yesus
yang manusia, dan Allah atau Tuhan yang wujud-
nya Roh itu adalah tetap kekal tidak berubah dan
tidak pernah mati, melainkan tetap hidup dalam
kekekalanNya.

Ilustrasi: Kalau orang mengatakan Bupati Ali ma-
ti. Yang mati itu tentu bukanlah Bupati, melainkan
oknum Ali itu yang mati. Bupati adalah Kuasa
yang ada didalam Ali, dapat diganti atau dilimpah-
kan kepada orang lain.


(POINT 10)

Pada halaman 19:20 dalam buku Dialog masalah
ketuhanan Yesus, dialog dilanjutkan sebagai berikut:

B.: Menurut anggapan orang Kristen salah satu
yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan, karena ia
mengetahui yang gaib.

A.: Kalau begitu silahkan buka "Markus", pasal 13 ayat 31,32.

B.: Baik, ayat itu menyebutkan: "Sesungguhnya
    langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkata-
anku kekal. Tetapi akan harinya atau ketika-
nya itu tiada diketahui oleh seorang juapun,
baik segala malaikat yang disurgapun tidak,
atau anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja.

A.: Jelas di Bijbel sendiri tertulis, Yesus sendiri
mengaku tidak ada yang tahu kapan hari kia-
mat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Jadi te-
gas Yesus sendiri tidak mengetahui waktunya
hari kiamat yang termasuk suatu yang gaib.
Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan.

*KOMENTAR DAN PENJELASAN BPK SINAR KASIH*

1. Mengenai Markus 13:31-32, kata "Anak" disini
adalah menunjuk kepada Anak Manusia, bukan
anak Allah (Firman yang hidup).

Sebagai anak manusia, memang dia tidaklah
mengetahui kapankah saatnya kesudahan alam
ini (kiamat), bahkan malaikatpun tidak tahu, ke-
cuali hanya Bapa Allah itu sendiri yang mengeta-
huinya dengan pasti.

2. Disini kembali kami menghimbau, bahwa untuk
mengetahui Kristologi dengan benar, wajar harus-
lah memahami akan perbedaan Yesus yang oknum
 manusia dengan Kuasa yang Ilahi, ke Tuhan-
anNya. Tanpa mengerti dan dapat memisah-beda-
kan kedua Qudrati ini, akan menjadi sulit menge-
nalnya dengan persis dan baik. Disana-sini se-
akan-akan ada pertentangan, padahal sama sekali
tidak ada pertentangan itu.

3. Memang dalam beberapa hal Jesus mengetahui
hal-hal yang gaib - tidak nampak, jauh dari
jangkauan pemikiran manusia - dimana kalau
Qudrati Ilahi ke-Tuhan-anNya itu yang bekerja
misalnya keterangannya kepada seseorang pe-
rempuan Samaria (baca Yohannes 4:1-19).
-------------------------------------

(Point.11)
A=3D Pak Kyai=20
B=3D sdr.Antonius W

Pada halaman 20-21 dalam buku.Dialog masalah
ketuhanan YESUS, ditulis demikian:

B.: Tetapi Yesus menyebutkan dirinya di ayat ini
dengan kata:"Anak", yang berarti ia anak Tuhan.

A.: Silahkan buka "Matius", pasal 1 ayat 16

B. :Baik, Di situ disebutkan: "dan Yakub mempe-
ranakkan Yusuf, yaitu suami Mariam; ialah
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

A.: Jelas bahwa yang diperanakkan itu pasti bu-
kan Tuhan sebagaimana tersebut dalam ayat
tersebut, Silahkan periksa lagi "Keluaran" pa-
sal 4 ayat 22.

B.=F9 Baik. Di situ disebutkan: "Maka pada masa
itu hendaklah katamu kepada Fir'aun demiki-
an: "Inilah Firman Tuhan: Bahwa Israil itulah
anakKu laki-laki," yaitu anakku yang sulung".

A.: Di ayat ini disebutkan bahwa Israil adalah
anak Tuhan yang sulung, sedangkan Yesus ti-
dak disebutkan anak yang ke berapa. Silahkan
buka lagi "Yeremia", pasal 31 ayat 9.

B.: Ayat ini menyebutkan: "Akulah Bapak bagi
Israil; dan Efraim itulah anak yang sulung".

A.: Jelas sekali bahwa berdasarkan Bijbel sendiri
Anak Tuhan itu banyak, bukan Yesus saja, pa-
da hal sebenarnya yang dimaksudkan dengan
"Anak" dalam Bijbel itu ialah mereka yang di-
kasihi oleh Tuhan, termasuk Yesus jadi bukan
anak yang sebenarnya.

*KOMENTAR DAN PENJELASAN BPK. SINAR KASIH*.

1. Jawaban B (Antonius) tidak tepat. Kata "Anak"
dalam Markus 13:32 itu, tidak menunjukkan pada
pengertian Anak Allah, melainkan Anak Manusia.
Sebagai Anak Manusia memang tidak akan dapat
mengetahui kapan terjadi kesudahan alam (kiamat)
itu.

Bagian ini sengaja kami kutip, untuk menunjukkan
bahwa Sdr. Antonius bukan orang Kristen yang
baik, dan justru itu tidaklah heran kalau mudah=20
terjerumus menjadi murtad.

2. Yang dilahirkan oleh Maria, memang adalah se-
orang anak manusia, dan Dia adalah memang ma-
nusia. Memang benar pula bahwa tidaklah mung-
kin seorang ibu (dalam hal ini) Maria melahirkan
Tuhan. Tuhan tidak dilahirkan,dan juga tidak mela-
hirkan.

Maria melahirkan seorang anak, berwujud manu-
sia, yang membawa Kuasa ke-Tuhan-an.

Sama saja halnya bahwa di dunia ini tidak pernah
ada seseorang melahirkan Jendral, atau melahir-
kan Presiden, atau melahirkan Bupati, dalam
pengertian biologis. Karena Jendral itu, Presiden
itu, Bupati itu, adalah merupakan Kuasa bukan ok-
num.

Istilah kata "Anak Allah" yang diberikan kepada
Yesus, adalah berbeda kwalitas dengan istilah
"anak-anak Allah, atau anak-anak Tuhan" kema-
nusiaan lainnya.

Istilah anak-anak Allah atau anak-anak Tuhan ke-
pada manusia umumnya bermakna adalah orang
saleh, yang taat kepada Allah persis seperti apa
yang dipahami oleh pak Kyai yaitu orang yang di-
kasihi Tuhan.

Adapun sapaan yang diberikan kepada Yesus de-
ngan sapaan Anak Allah itu, sangat berbeda. Un-
tuk jelasnya baiklah kami uraikan sebagai berikut:

i. Zaman dahulu, mulai dari zaman Nuh, Abra-
ham, Musa, Daud, dll. para nabi/utusan Allah,
Allah memberikan Wahyu melalui mimpi,
penglihatan, pendengaran atau perasaan.
Wahyu yang diterima dari Allah dalam cara
mimpi dll.nya ini disebut Firman.

Kemudian Firman itu disampaikan kepada
umat manusia oleh Yesus, tidaklah diterima
melalui Wahyu dalam mimpi dll. nya seperti
para nabi sebelumnya, melainkan Firman itu
sendiri sudah menjadi daging, sebagai Fir-
man hidup, yang disebut dengan istilah Anak
Allah.

Dulu di zaman para nabi wahyu itu disebut
Firman Allah, dan sekarang dengan fungsi
yang sama disebut Anak Allah. Firman Allah
=3D Anak Allah.

Kenapa sampai ada perubahan istilah ini. Ka-
rena cara penyampaiannya memang berbeda.
Dulu melalui mimpi, sekarang melalui kehi-
dupan daging (bukan mimpi lagi).
Ilustrasi:

Hari ini kita merebus singkong. Singkong
yang masak dalam rebusan air disebut: Sing-
kong rebus.

Kalau singkong rebus ini sekarang kita bubuhi
ragi diatasnya, dibungkus, dan empat hari
kemudian dibuka. Bentuknya masih tetap se-
perti 4 hari yang lalu sebagai singkong rebus,
namun namanya sekarang sudah berubah.
Sekarang tidak lagi disebut singkong rebus,
melainkan sudah berubah nama menjadi
peyem (tape singkong).

Jadi perubahannama istilah,disebabkan peru-
bahan proses penyampaian/penyajiannya.
Dulu Singkong rebus sekarang Peyem.
Dulu Firman Allah sekarang Anak Allah.

Kiranya penjelasan dalam bagian ini dapat me-
nyadarkan siapa yang mau sadar.


A = Pak Kyai
B = Antonius W
 
(POINT.12)

Pada halaman 21-22 dalam buku Dialog masalah
ketuhanan YESUS, dilanjutkan demikian:

B.: Tetapi dalam "Matius", pasal 1 ayat 18, me-
nyebutkan sebagai berikut: "Adapun kelahir-
an Yesus Kristus demikian adanya: Tatkala
Mariam, yaitu ibunya, bertunangan dengan
Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka
nyatalah Mariam itu hamil dari pada Rokhul-
kudus. Roh Kudus artinya Roh Tuhan. Oleh
karenanya maka Yesus itu adalah anak Tuhan
sebagaimana juga di "Matius", pasal 1 ayat
20 menyebutkan: "Yusuf bermimpi seorang
Malaikat Tuhan berkata: "Hai Yusuf, anak
Daud janganlah engkau kuatir menerima
Maryam itu menjadi isterimu karena kan-
dungan itu terbitnya dari pada Rokhulkudus".

A.: Kalau begitu silahkan buka: "Kisah perbuat-
an Rasul", pasal 6 ayat 5.

B.: Baik, ayat itu menyebutkan: "Maka perkataan
ini diperkenankan oleh sekalian orang banyak
itu, lalu memilih Stephanus, yaitu seorang
yang dengan iman, dan Rokhulkudus, dan la-
gi Philippus, dan Prokhorus, dan Nikanor, dan
Simon, dan Parmenas, dan Nikolaus, yaitu
mualaf asalnya dari negara Antiochia.

A.: Jadi berdasarkan ayat Bijbel sendiri menunjukkan
bahwa Rokhulkudus itu bukan pada Yesus saja.
Ini menunjukkan bahwa Rokhulku-
dus itu Roh Suci atau Roh Kesucian yang
maksudnya roh yang bersih dari roh-roh ko-
tor, bukan seperti roh setan atau hantu. Seba-
gaimana halnya pada Nabi lainnya dengan
roh sucinya. Menurut Al Qur'an Rokhulkudus
(Roh suci) itu berarti "jibril". Di Bijbel sendiri
menyebutkan bahwa para Nabi yang terdahulu adalah Kudus.


*KOMENTAR DAN PENJELASAN BPK. SINAR KASIH*

Rohulkudus menurut iman Kristiani adalah Allah
itu sendiri. Hal ini dapat kita hayati apa yang di-
ungkapkan dalam kitab Kejadian 1:2 "roh Allah
melayang-layang, enz." kemudian dalam Perjajian
Baru dikatakan Rohulkudus.

Kalau dalam ajaran Islam, bahwa apa yang dikata-
kan Rohulkudus itu adalah Malaikat Jibril, adalah
masalah Islam sendiri, namun tidaklah seharus-
nya dipaksakan untuk menyamakan pengertian
yang berbeda ini.

2. Penampilan Rohulkudus kepada Yesus memang
berbeda kepada para nabi dan orang saleh sebe-
lumnya maupun sesudahnya sampai hari ini.

Rohulkudus itu memang ada sebelum dunia ini di-
ciptakan hingga sekarang dan sampai kepada ke-
sudahan alam ini. Apa yang dikemukakan oleh
pak Kyai bahwa Rohulkudus itu ada bukan pada
Yesus saja, memang benar seperti dikemukakan
dalam Kis. 6:5 itu.

Namun Rohulkudus yang diungkapkan oleh Ma-
tius 1:18 atau Lukas 1:27 adalah sangat berbeda.

Adapun Rohulkudus yang dikandung oleh Maria
itu adalah menjadi sumber ke-Tuhan-an Yesus
yang dilahirkan itu. Yesus dilahirkan bukan dise-
babkan benih manusia, melainkan oleh Roh Allah
itu sendiri. Karenanya kelahiran Yesus dan kehi-
dupannya penuh dengan Kuasa Rohulkudus, atau
Kuasa Allah itu sendiri. Itu pulalah sebabnya pada
Yesus tidak ada dosa perbuatan dan tidak ada tipu
daya dalam mulutNya. Hal ini dapat kita hayati
apa yang dikatakan oleh Rasul Petrus dalam 1 Pe-
trus 2:22 "Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada
dalam mulutNya."

Roh Kudus yang ada pada seseorang manusia lain
yang dilahirkan karena benih manusia, adalah
Roh Kebenaran, Roh Petunjuk, penolong yang di-
katakan Parakletos itu.

Semoga dengan penjelasan ini dapat disadari de-
ngan pasti bahwa sudah terlalu banyak orang
yang diracuni dengan keterangan yang salah di-
luar dari ketentuan Alkitab oleh orang yang tidak
bertanggung jawab, antara lain oleh buku yang di-
tulis oleh Kyai Bahaudin Mudhary ini.


POINT 13

Pada halaman 22 dalam buku Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS, dialognya dilanjutkan demikian:

B.: Di Bijbel pasal berapa menyebutkan demiki-
an.

A.: Silahkan periksa "Surat Kiriman yang kedua"
dari pada Rasul Petrus pasal 3 ayat 2.

B.: Baik. Pasal dan ayat ini menyebutkan: Su-
paya kamu ingat perkataan yang sudah disab-
dakan, dahulu oleh Nabi yang kudus dan akan
hukum Tuhan lagi Juru Selamat, dengan jalan
Rasul-Rasul yang disuruhkan kepadamu".

A.: Jelas di Bijbel sendiri menyebutkan bahwa
Rokhulkudus itu bukan Tuhan; dengan lain
kata bahwa Yesus dalam kandungan Maryam
Itu bukan Tuhan atau Rokh Tuhan, melainkan
adalah rokh bersih, suci, dengan izin atau pe-
rintah Allah yang dikaruniakan kepada hamba
yang dikehendakinya. Lebih jelas harap Sau-
dara periksa dalam "Kisah Perbuatan Rasul-
Rasul, pasal 5 ayat 32.

B.: Ayat tersebut menyebutkan: "Dan kami ini-
lah saksi atas segala perkara itu, "demikian ju-
ga Rokhulkudus yang dikaruniakan Allah ke-
pada sekalian orang yang menurut Dian.

A.: Silahkan periksa lagi dalam "Lukas", pasal 1
ayat 41.

B.: Pasal ini menyebutkan bahwa: "Maka berla-
kulah tatkaJa Elisabet mendengar salam Mar-
yam itu, meloncatlah kanan-kanak yang di
dalam rahimnya itu dan Elisabet penuh de-
ngan Rokhulkudus".

A.: Sudah jelas sekali bahwa arti Rokhulkudus itu
adalah Rokh Suci yang dikaruniakan oleh
Allah kepada siapapun yang dikehendakinya.
Kalau sekiranya Rokhulkudus itu diart;kan de-
ngan Allah atau Rokh Allah, maka bukan Ye-
sus saja menjadi Tuhan atau anak Tuhan, me-
lainkan segala orang yang taat kepada Tu-
han, para Nabi dan Elisabet (istri Zakaria) pun
mestinya Tuhan juga.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Jawaban dan komentar kami bagian ini hampir
sama saja dengan apa yang sudah kami jelaskan
pada bagian ke 12 diatas, namun tentu saja masih
ada hal-hal lain yang harus lebih ditandaskan lagi.

Pada penjelasan kami terdahulu sudah diperli-
hatkan perbedaan penampilan Rohulkudus atas
Yesus adalah merupakan sumber ke-Tuhan-an-
Nya, karena Dia tidak dilahirkan oleh karena benih
manusia. Sedangkan Rohulkudus yang dilimpah-


kan atau yang menyertai manusia lainnya yang di-
lahirkan oleh benih manusia, seperti para nabi
dan orang-orang saleh, dalam hal ini termasuk Eli-
sabet yang disebutkan oleh pak Kyai ini, adalah
merupakan Roh Pembimbing, Roh Penolong, dan
sekarangpun Rohulkudus itu akan ada menyertai
setiap orang beriman.

2. Kalau diatas ini kami mengatakan bahwa Rohulku-
dus akan tetap menyertai setiap orang beriman,
tentu ada batas-batas tertentu. Difenisi orang ber-
iman ialah setiap orang yang Percaya akan Allah
yang menciptakan langit dan bumi yang wujud-
nya itu adalah Esa.

Yahudi, Kristen dan Islam, adalah golongan-go-
longan yang mempercayai - berimankan - demi-
kian. Namun, apakah semuanya juga disertai oleh
Rohulkudus, Roh Allah itu?

Ya atau tidak, kuncinya dapat kita baca dalam 1
Korintus 12:3 nKarena itu aku mau meyakinkan
kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang ber-
kata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata nTerku-
tuklah Yesus", dan tidak ada seorangpun yang
dapat mengaku: nYesus adalah Tuhsnn, selain
oleh Roh Kudus."

Dengan kunci ini, akan dapatlah kita meng-kwalifi-
kasi-kan siapa yang ada padanya penyertaan Ro-
hulkudus itu.

Kalau saya dapat bertanya kepada pak Kyai Ba-
haudin Mudhary: apakah pak Kyai percaya bahwa
Yesus itu Tuhan ? Pastilah akan dijawabnya: Ti-
dak! Aku sama sekali tidak percaya bahwa Yesus
itu Tuhan."

Kenapa dia sanggup berkata demikian? Karena
dalam hati pak Kyai kita memang tidak ada pe-
nyertaan Rohulkudus itu.

Kesimpulannya bahwa setiap orang akan ada pe-
nyertaan Rol~ulkudus Roh Allah itu atasnya, kalau
orang itu dengan iman mengaku bahwa Yesus itu
adalah Tuhan dan Juruselamat, Anak Allah firman
yang hidup.


POINT 14

Pada halaman 23 dalam buku Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS. Dialog selanjutnya demikian:

B.: Yesus diang~ap Tuhan oleh karena ia mem-
punyai roh Ketuhanan, terbukti dengan
pangkat Ketuhanannya sehingga ia dapat
menghidupkan orang mati. Inilah kesamaan
sifat Allah dengan Yesus.

A.: Kalau begitu, silahkan periksa di nKitab Raja-
Raja yang keduan, pasal 13 ayat 21.

B.: Baik. Di sini ada menyebutkan: "Maka sekali
peristiwa apabila dikuburkannya seorang
Anu, tiba-tiba terlihat mereka itu suatu pasu-
kan, lalu dicampakkannya orang mati itu ke
dalam kubur Elisa maka baharu orang mati
itu dimasukkan ke dalamnya dan kena mayat
Elisa itu, maka hiduplah orang itu pula, lalu
bangun berdiri".

A: Disini menyebutkan malah tulang-tulang Elisa
dapat menghidupkan orang mati. Jadi bukan
Yesus saja dapat menghidupkan orang mati
bahkan tulang-tulang Elisa dapat menghldup-
kan orang mati, yang berarti tulang-tulang
Elisa adalah Tulang-tulang Ketuhanan. Kalau
Yesus di waktu hidupnya dapat menghidup-
kan orang mati, akan tetapi Elisa di waktu tak
bernyawa, malah hanya dengan tulang-tulang-
nya, yang di dalam kubur dapat menghidup-
kan orang mati. Kalau perbuatan Yesus di-
katakan ajaib, maka Elisa lebih ajaib dari pada
Yesus. Jadi seharusnya Elisapun dianggap
Tuhan juga. Periksa lagi di Kitab Raja-raja
yang pertama", pasal 17 ayat 22.

B.: Ya, di sini menyebutkan: nMaka didengar
akan Do'a Elia itu, lalu kembalilah nyawa ka-
nak-kanak itu ke dalamnya sehingga hiduplah
ia pulan.

A.: Kalau secara adil, seharusnya Elia dianggap
Tuhan juga.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Jawaban Antonius Widuri dibagian ini adalah me-
mang benar, bahwa Yesus dianggap atau disapa
Tuhan itu, adalah oleh karena ia mempunyai Roh
ke-Tuhan-an. Sebagai tanda kebenaran ini, ia ber-
mukjizat, antara lain menghidupkan orang mati.

Perlu ditambahkan, bahwa mukjizat menghidup-
kan orang mati dan lain-lain itu, bukan penyebab
Yesus disebut Tuhan. Mukjizat hanya menunjuk-
kan tanda Kuasa Allah yang ada padaNya.

Penyebab Yesus disebut Tuhan, adalah kelahiran-
Nya itu sendiri adalah Roh Allah yang menjadi ke-
hidupan atas kemanusiaan Yesus yang tidak ber-
asal dari benih manusia.

2. Mengenai nats Kitab Raja-Raja ke-dua 13:21 ada-
lah memperlihatkan mukjizat Kuasa Allah yang di-
berikan kepada Elisa atau Ilyas, bahkan tulang
mayat-nya berwibawa mukjizat. Memang Elisa
atau Ilyas tidak disebut Tuhan, karena Elisa dila-
hirkan dari benih manusia yang unzurnya dari ta-
nah. Mukjizat bukanlah penyebab seseorang di-
sapa Tuhan. Mukjizat hanyalah merupakan pe-
nyertaan Kuasa Allah atas pekerjaannya.

Begitupun doa Elia seperti yang diwartakan oleh
kitab Raja-Raja pertama 17:22, didengar Tuhan,
dan apa yang dimintanya untuk kehidupan se-
orang anak yang sudah mati itu supaya kembali
hidup, dikabulkan.

Doa yang dikabulkan untuk menghidupkan orang
mati bukanlah penyebab harus disebut Tuhan.

Tidak seorang nabi manapun, baik yang sudah
berbuat mukjizat apapun, yang manusia itu dicip-
takan dalam unzur tanah atau dilahirkan dari be-
nih manusia, tidak ada satupun yang dapat dise-
but Tuhan.

Yesus disebut Tuhan, sama sekali tidak disebab-
kan bermukjizat melainkan sumber kehidupannya
itu sendiri adalah Roh Allah alkhalik itu yang men-
jadi kehidupannya dan menguasai jiwa raganya
yang manusia itu.


POINT 15

Pada halaman 23-24 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUSn terjadi dialog lanjutan demikian:

B.: Tetapi Yesus dapat menyembuhkan orang bu-
ta sehingga melihat.

A.: Kalau begitu periksa "Kitab Raja-Raja yang
kedua", pasal 6 ayat 17 dan 30.

B.: Ya, di pasal itu menyebutkan yang maksud-
nya bahwa Elisa dapat menyembuhkan orang
buta, sehingga dapat melihat.

A.: Kalau begitu, Elisapun harus dianggap Tuhan
juga, karena menyamai Yesl~s dan menyamai
sifatnya Tuhan.

B.: Sekali lagi Tuhan Yesus dapat menyembuh-
kan penyakit lepra (penyakit Kusta).
A.: Silahkan periksa "Kitab Raja-Raja yang ke-
dua", pasal 3 ayat 10, dan ayat 11.

B.: Baik. Di pasal dan ayat itu menyebutkan yang
masudnya bahwa Elisa dapat menyembuhkan
orang sakit kusta bernama Naaman.  '~
A.: Jadi Elisapun dapat menyembuhkan orang ,.
buta dan penyakit kusta, malah dapat meng-
hidupkan orang mati. Mengapa tidak diangkat
juga menjadi Tuhan.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Jawaban kami bagian ini sama seperti apa yang
sudah kami berikan jawaban komentar dan penje-
lasannya pada point 14 diatas.

Yesus memang ber-mukjizat menyembuhkan
orang buta, bermukjizat menyembuhkan orang
sakit kusta, namun bukanlah karena bermukjizat
itu Yesus disebut Tuhan. Itulah sebabnya juga Eli-
sa tidak disapa Tuhan.

Penyebab utama Yesus disebut Tuhan, adalah
Kuasa Allah, Kuasa Rohulkudus itu menjadi hidup
dalam kehidupannya. Dengan kata lain, bahwa ke-
hidupan Yesus sebagai manusia itu, sepenuhnya
di kuasai oleh Allah yang Roh itu. Untuk itulah ma-
ka kehadiran Yesus sebagai manusia, dilahirkan
oleh manusia, namun tidaklah disebabkan benih
manusia melainkan oleh Roh Kudus, Roh Kuasa
Allah itu sendiri menjadi manusia.

Kalau disini kita berbicara pemakaian istilah
"menjadi" tidaklah harus diartikan secara kamus,
karena Allah itu sama sekali tidak ada kesamaan-
nya dengan benda apapun di dunia ini. Segala ka-
ta-kata dunia, dalam hal ini istilah kata menjadi
hanya disepertikan saja. Untuk jelasnya begini:

Kalau kita berkata: "Kucing menjadi kerbau", ber-
makna bahwa bentuk keberabadaan kucing itu
berubah~ kucingnya hilang, yang nampak ada ha-
nya kerbau.

Kata menjadi yang dikaitkan pada Allah sama se-
kali tidak membawa perubahan. Karena Allah itu
tetap tidak pernah berubah, baik dalam wujud,
baik sifat maupun dalam Kuasanya. Hal ini dapat
kita baca dalam Maleakhi 3:6 "Bahwasanya Aku,
TUHAN, tidak berubah....".

Kalau Allah yang Roh itu menjadi manusia dalam
hal ini Yesus, tidaklah berarti bahwa Allah itu su-
dah berubah wujudnya. Tidak. Allah itu tetap wu-
judnya Roh berada atau berkuasa dalam manusia
yang bernama Yesus.

Roh Allah atau Rohulkudus yang ada pada manu-
sia umumnya yang kelahirannya berasal dari be-
nih manusia, adalah merupakan bimbingan, pe-
tunjuk, pemberian taufik dan hidayah Allah atas
orang itu.

Roh Allah atau Rohulkudus yang ada pada Yesus
manusia yang tidak dilahirkan oleh benih manu-
sia, melainkan oleh Roh Allah itu sendiri, sangat
berbeda kwalitasnya. Itu!ah salah satu dasar me-
nyebabkan Yesus disapa Tuhan dan Juruselamat.

Kesimpulannya:

Elisa tidak disebut Tuhan, karena kelahirannya
atau keberadaannya adalah berasal dari benih
manusia.

Yesus disebut Tuhan, karena keberadaannya, ke-
lahirannya adalah Roh Allah, Rohulkudus itu sen-
diri menjadi hidup dan kehidupannya.

2. Perlu diingat kembali bahwa Yesus disapa Tuhan,
bukanlah apa yang nampak dan dapat dijamah itu,
melainkan kuasa yang ada didalam dia itulah
Tuhan.

Haruslah dibedakan antara OKNUM dan KUASA.
Oknumnya, manusia Yesus. Kuasanya adalah
Tuhan.

Hayati makna: Jendral Sudirman.

Sudirman adalah Oknum manusia-nya. Jendral
adalah (oknum) KUASA-nya.

A = Pak Kyai BM
B = Antonius W

POINT 16

 Pada halaman 24-25 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS" serangkaian dialog menjadi
demikian:

B.: Akan tetapi pasal kejadian Yesus tanpa per-
campuran laki-laki dengan isterinya. Inilah ke-
lebihan rohnya Yesus dari pada rohnya Elisa.

A.: Asal kejadian Nabi Adam tanpa Bapa dan Ibu
Mengapa Adam tidak dianggap Tuhan. Juga
Hawa asal kejadiannya tanpa Ibu, iapun bisa
dianggap juga Tuhan wanita.

B.: Tetapi Adam dan Hawa kedua-keduanya ber-
dosa.

A.: Kalau begitu Yesuspun berdosa, karena
Yesus keturunan Maria, sedang Maria ke-
turunan Adam dan Hawa. Yesus sendiri per-
nah dibawa oleh Iblis ke puncak gunung. Pan-
taskah Tuhan dibawa oleh Iblis ?
B.: Dimana ceritera itu disebutkan ?

A.: Di Bijbel. Silahkan Saudara periksa "Lukas",
pasal 4 ayat 5.

B.: Baik. Di situ menyebutkan: "Maka iblispun
mebawa dia ke puncak gunung....."

A.: Nah, suatu kejadian aneh, Tuhan dibawa iblis
yang berarti ia tunduk kepada kemauan iblis.



Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

1. Begitupun juga penyebab Yesus disapa atau di-
sebut Tuhan, sama sekali bukanlah disebabkan
karena kelahiranNya tanpa bapa insani itu - mes-
kipun ada hubungannya. Penyebab utamanya
adalah karena kelahiran-Nya bukan dari benih ma-
nusiawi, melainkan Roh Allah atau Rohulkudus itu
sendiri yang dikandung Maria yang selanjutnya
menguasai diri-Nya. Dengan kata lain, bahwa ke-
hadiran Yesus Kristus itu sepenuhnya dalam
Kuasa Allah. KelahiranNya tanpa bapa itu hanya
salah satu pembuktian, bukan penyebab.
Penjelasannya baca kembali point 15 diatas.

2. Keterangan Antonius memang benar bahwa
Adam dan Hawa, keduanya telah berdosa melang-
gar larangan Tuhan di Taman Eden (Firdaus). Aki-
bat pelanggaran ini status mereka yang tadi hidup
kekal, dirubah menjadi hidup fana dan tinggal di
dunia (bumi) dengan berkesudahan kematian. Ini-
lah pokok sumbernya dosa warisan bagi semua
manusia, baik yang percaya kepada Tuhan, seper-
ti saya dan pak Kyai juga, maupun orang-orang
yang tidak percaya bahkan yang menghujat Allah
sekalipun, tidak ada seorangpun yang dapat ber-
tahan dari kematian di permukaan bumi ini.

Bagi Yesus tidak memiliki dosa perbuatan, namun
sebagai manusia memang memiliki dosa warisan,
yaitu kematian itu. Hal ini dapat kita baca dalam 1
Petrus 2:22 dikatakan: "Ia (Yesus, pen) tidak ber-
buat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya."

3. Pak Kyai merasa kejadian aneh, Tuhan dapat di-
bawa iblis yang berarti Tuhan tunduk kepada ke-
mauan iblis, begitulah komentar pak Kyai dengan
adanya sebuah nats Alkitab yang terdapat dalam
Lukas 4:5. Untuk dapat menghayati permasalahan
ini haruslah dibaca dari ayat yang berbunyi: "Yesus
yang penuh dengan Roh Kudus kembali dari su-
ngai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke pa-
dang gurun". Kemudian boleh baca ayat seterus-
nya hingga sampai pada ayat ke-5.

Disini jelas yang membawa Yesus ke padang gu-
run itu bukan iblis melainkan Roh Kudus, Roh
Allah itu sendiri. Selama di padang gurun itu iblis
mencobai. Dalam kalimat ini, memang kita jum-
pai istilah "kemudian ia (iblis, pen) membawa
Yesus ke suatu tempat yang tinggi...."

Kalimat ini tidaklah akan diartikan secara riel harafiah,
melainkan dalam pengertian rohani.
Mari kita ambil satu contoh sebagai bandingan.

Si A diangkat jadi Gubernur. Sesudah ia meneri-
ma keangkatan ini bisa saja timbul suatu perasaan
percobaan yang dalam misal ini bisikan iblis. Ia
katakan kepada A. kamu sekarang sudah jadi Gu-
bernur, disitu kamu mempunyai,banyak kesem-
patan. Kamu lakukan korupsi, ambil uang seba-
nyak mungkin. Sekarang kamu pergi ke Amerika,
ke Jepang, dll. berfoya-foya, dengan pelbagai ga-
dis semaunya, dll".

Dalam benaknya si A. yang sedang dicobai oleh pemi-
kirannya sendiri, terbayang pelbagai macam peristiwa
dalam penglihatan hatinya untuk kepuasan nafsunya
itu. Dia rasakan dalam bayangan hatinya keluar masuk
pelbagai hotel mewah, dansa-dansi, pelisir dengan
pelbagai gadis sampai puas.

Kalau si A. itu adalah orang yang tahan uji, sekaligus
dia akan berkata: A'udzubillah, atau Enyah Iblis". Se-
ketika itu ia sadar akan lamunan dan rayuan iblis mes-
kipun dalam lamunannya itu sudah pergi kemana-ma-
na, namun nyatanya ia tetap masih tetap duduk di-
tempat dimana ia memulai khayalan percobaan iblis itu.

Ini contoh sebenarnya apa yang dialami dengan
Lukas 4:5 itu, tidaklah sama sekali pergi kesana kesini
dengan tubuh jasmaniNya, melainkan keadaan hati-
Nya sedang diuji oleh si iblis, dalam permulaan meng-
emban tugasnya sebagai Firman yang hidup itu.

Kiranya dapatlah mengerti, bahwa bukanlah Ye-
sus dibawa secara tubuh jasmani melainkan dalam
penglihatan dll. sejenisnya.


POINT 17

Pada halaman 25 dalam buku "Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS" terdapat komentar dialog mereka
demikian:

B.: Walaupun demikian Yesus tetap suci bersih
dari kesalahan dan dosa.

A.: Para Nabi lainnya pun suci dari pada dosa.
Akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya
selaku Tuhan, malah Yesus sendiripun tidak
juga mengaku Tuhan sedangkan pengikut-
pengikutnya mempertuhankan dia.

B.: Tidak demikian, Nabi-Nabi berbuat dosa teta-
pi Yesus tidak.

A.: Nabi-Nabi yang berbuat dosa atau kesalahan
itu telah bertobat, lalu diberi ampun oleh Tu-
han, sebagaimana juga Yesus pernah minta
ampun dan diberi ampun oleh Tuhan. Mereka
para Nabi diberi ampun artinya dosanya telah
habis karenanya, lalu mereka disebut bersih
dari dosa dan kesalahan-kesalahan.

B.: Dimanakah menyebutkan bahwa Yesus mera-
sa minta ampun kepada Tuhan.

A.: Silahkan Saudara periksa sendiri di "Matius"
pasal 6 ayat 12.

B.: Baik. Di pasal dan ayat tersebut menyebutkan
"Dan ampunilah kiranya kami segala kesalah-
an kami, seperti kami ini sudah mengampuni
orang yang berkesalahan kepada kami."

A.: Jelas Yesus sendiri meminta ampun akan ke-
salahannya. Jadi dia pernah berbuat kesalahan.


Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

Jawaban Antonius bahwa Yesus tetap suci tanpa
kesalahan dan dosa, adalah jawaban yang sudah
benar. Nats yang membenarkan adalah antara
lain 1 Petrus 2:22 mengatakan: "Ia (Yesus, pen) ti-
dak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-
Nya."

Adapun mengenai keterangan Pak Kyai, bahwa
para nabi lainnyapun suci, karena dosa perbuatan
mereka sudah diampuni dikala para nabi itu berto-
bat, itu adalah masalah lain. Yang jelas bahwa se-
mua para nabi lainnya itu sudah berbuat dosa,
bermakna sudah tidak suci yang mutlak.

Berbeda dengan Yesus kenapa Dia dapat kita ka-
takan mutlak suci tanpa ada perbuatan dosa, kare-
na Roh yang menguasai dirinya itu adalah Roh
Allah yang mahakudus, tidak ada kecemaran, dan
kelahirannya sama sekali bebas dari benih manu-
sia yang dapat memiliki tabeat berbuat dosa itu.

2. Komentar Pak Kyai bahwa Yesus tidak pernah
mengaku menjadi Tuhan, tetapi hanya pengikut-
pengikutnya yang mempertahankan dia. Disatu
pihak pak Kyai ini cukup cermat meneliti Alkitab,
tetapi pihak lain sengaja dilupakan seperti tidak
pernah ada. Apayang kami maksudkan ini ialah-
tentang pengakuan Yesus sendiri mengenai ke-
TuhananNYa, dapat kita baca dalam Injil Yohanes
13:3 Yesus berkata: "Kamu menyebut Aku Guru
dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang
akulah Guru dan Tuhan."

Jadi penjelasan Pak Kyai itu keliru, namun diang-
gap oleh Antonius, itu adalah benar. Dia tergelin-
cuh karena tidak mengetahui hal ini yang sebenar-
nya.

Nats yang terdapat dalam Matius 6:12, bukanlah
Yesus meminta ampun, melainkan nats itu me-
nunjukkan jawaban untuk para murid, meminta
diajari cara berdoa. Doa itu adalah ajaran untuk di-
ucapkan oleh para muridNya dan juga setiap
orang Kristen.

Nat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Ye-
sus berdoa meminta pengampunan dosa-dosaNya.

POINT 18

Pada halaman 25/26 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", ditulis demikian:

B.: Tetapi di ayat ini juga ada menyebutkan bah-
we Yesus suka memberikan ampun semua
kesalahan orang kepadanya.

A.: Kalau hanya begitu, kitapun bisa. Kitapun ber-
sedia memberikan ampun kepada orang-
orang yang berbuat kesalahan kepada kita.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Yesus memberi pengampunan dosa kepada se-
tiap orang yang memintanya dan percaya dengan
iman, dalam kwalitas pengampunan Ilahi dari
Allah, Untuk hal yang serupa ini tidak ada pada
manusia lainnya, bahkan para nabi manapun ju-
ga. Memang, karena yang berwenang memberi
keampunan dosa kepada Allah itu, adalah Allah
sendiri.

Jadi, dalam hal ini, kalau Yesus itu sanggup mem-
berikan pengampunan yang Ilahi itu, bukanlah da-
lam fungsiNya manusia atau  anak manusia, melainkan
dalam kedudukanNya (fungsiNya) sebagai Tuhan
yang berkuasa berbuat demikian, sebagaimana
sudah diucapkan dalam Matius 28:18 demikian:
Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bu-
mi."

Memang, kita satu sama yang lain dapat juga sa-
ling memberi ampun atas kesalahan  kita
terhadap satu sama yang lain. Kwalitas pengam-
punan yang kita lakukan ini jauh berbeda kwalitas-
nya dengan pengampunan yang Tuhan Yesus
berikan itu. Pengampunan yang kita lakukan/ber-
ikan atas kesalahan sesuatu pribadi itu kwalitas-
nya adalah memberi maaf saja.


POINT 19

Pada halaman 26-27 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", pembicaraan Pak Kyai Mud-
hary dengan Sdr. Antonius diterus demikian:
A= pak Kyai, B= sdr.Antonius W.


B.: Tapi tidak ada manusia selain Adam yang di-
lahirkan ke dunia ini tanpa Bapak, melainkan
Yesus saja. Jadi masih dapat dibenarkan ka-
lau Yesus disebut putera Tuhan, atau "Tuhan
Anak".

A.: Kalau misalnya ada seorang manusia yang di-
lahirkan tanpa Bapak dan Ibu, maka orang itu
pasti akan diakui oleh Saudara bahwa ia lebih
berhak menduduki jabatan Tuhan dari pada

Yesus dilahirkan tanpa Bapak saja.

B.: Tetapi dalam sejarah manusia belum pernah
ada, dan mustahil adanya.

A.: Kalau sekiranya ada, maka yang manakah di-
antara keduanya yang lebih tinggi derajat ke
Tuhanannya antara Yesus yang dilahirkan ha-
nya tanpa Bapak saja dengan manusia yang
dilahirkan tanpa Bapak dan Ibu.

B.: Menurut akal tentunya manusia yang dilahir-
kan tanpa Bapak dan Ibu itu lebih tinggi dera-
jat ketuhanannya. Oleh karena ia dilahirkan le-
bih ajaib keadaannya dari pada kelahiran
Yesus.

A.: Benarkah demikian pendapat Saudara 7

B.: Ya, saya akui, manusia yang demikian lebih
ajaib dari Yesus; akan tetapi saya minta su-
paya Bapak unjukkan di Kitab mana; dan Bapak
harus mengambil dari kitab yang terkenal, bu-
kan dari buku-buku dongengan atau ceritera-
ceritera khayalan saja.

A.: Supaya lekas beres urusan ini, silahkan Sau-
dara periksa di Kitab Bijbel atau Injil, kitab Su-
ci Saudara sendiri.

B.: Di bab dan pasal berapakah ada menyebut-
kan?

A.: Silahkan Saudara periksa di "Ibrani", pasal 7
ayat 1, 2, 3,.
B.: Baik, Di pasal dan ayat ini menyebutkan se-
perti berikut: "Adapun Malkisedik itu, yaitu
raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang su-
dah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim
kembali dari pada menewaskan raja-raja lalu
diberkatinya Ibrahim".

"Kepadanya juga Ibrahim sudah memberi ba-
hagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu ka-
lau diterjemahkan, pertama-tama artinya raja
keadilan, kemudian pula raja di Salem, yaitu
raja damai". "Yang tiada berbapak, dan tiada
beribu, dan tiada berselisih, dan tiada ber-
awal ..".

A.: Cukup: Saudara telah membaca di kitab suci
Saudara sendiri, bahwa Malkisedik seorang
raja di Salem tanpa Bapak dan Ibu, malah
tiada silsilahnya.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

1. Yesus disebut "Putra Tuhan" atau "Tuhan Anak"
atau "Anak Allah", bukanlah disebabkan kelahir-
annya tanpa Bapa insani itu, melainkan ada faktor
lain yang mutlak, yaitu Roh Allah itu yang dilahir-
kan oleh Maria, bunda insani Yesus itu, sebagai-
mana diungkapkan dalam Matius 1:20:"..sebab
anak yang di dalam kandungannya (Maria, pen)
adalah dari Roh Kudus", artinya bukan benih du-
niawi atau benih insani.
Injil bahasa Arab mengatakan: ':....lianna'lladzi
hubila bihi fihaa huwa minar Rohilqudusi."
Inilah faktor utamanya Yesus disebut Tuhan.

2. Adapun faktor yang mutlak Yesus disebut "Anak
Allah" adalah masalah perwujudan penyataan
tentang Firman Allah. Dahulu kala, para nabi me-
nerima wahyu Allah melalui mimpi dll. Wahyu de-
mikian itu disebut Firman. Sesudah itu Allah ber-
firman kepada manusia tidaklah lagi melakukan
wahyu berupa mimpi dll.nya itu kepada Yesus, me-
lainkan firman itu sendiri sudah menjadi daging
kehidupan Yesus. Dan karenanya Yesus disebut
Firman Hidup atau dengan kata lain disebut Anak
Allah. (baca kembali point 11:3).

3. Mengenai nats Ibrani 7:1,2,3, tentang Malkisedik
itu, adalah Allah sendiri, yang telah menyatakan
dirinya kepada Abraham, dan pada akhirnya me-
nyatakan perwujudanNya itu atas pribadi Yesus
Kristus sebagai Imam Besar.
Untuk jelasnya, bahwa:

i. Yesus disebut Tuhan, karena ada Kuasa pada-
nya baik dibumi, maupun di sorga. Untuk ini,
kelahiranNya adalah Roh Allah itu sendiri.
(Mat 28:18, Mat 1:18).

ii. Yesus disebut Anak Allah, adalah disebabkan
bahwa Firman yang disampaikan oleh Yesus
itu tidaklah melalui wahyu dalam bentuk mim-
pi dll. itu, melainkan Firman itu sendiri menjadi
manusia Yesus. (Yoh 1:1,14)

iii. Yesus disebut Juruselamat, karena padanya
ada Kuasa Syafaat, penghapusan dosa bagi se-
tiap orang yang percaya. (Lukas 2:11, Mat 1:21,
Yah 3:17, 4:14,42).

iv. Yesus disebut Melkisedik, karena dialah yang
menjadi Imam Besar pada masa Penghakiman
itu. (Ibr 2:17, Ibr 7:22-25).

v. Yesus juga disebut Nabi, karena dengan Kuasa
Ilahi itu, Dia bernubuat dan mengetahui yang
ghaib. (Mat 21:11, Luk. 4:24, Yoh. 4:44, Mat.
13:57, Luk 24:19).

vi. Yesus juga disebut Hamba Allah, karena dalam
kemanusiaanNya Dia setia hingga akhir. (Mat
12;18, Kis. 4:27).

Kesalahan pokok dari pak Kyai kita ini menilai
Malkisedjk itu adalah, dia menganggapnya sebagai
manusia~ karena dalam kata ayat nats Alkitab ditemui
kata-kata yang menggambarkan pekerjaan manusia,
seperti: sudah berjumpa dengan Ibrahim (Abraham).
Pikiran pak Kyai kita tentu berfikir bahwa yang dapat
berjllmpa itu tentulah manusia Pak Kyai tidak berfikir
bahwa Allah itu tidak sama dengan manusia dan tidak
dapat dilihat. Kalau kita membicarakan Allah yang ti-
dak nampak itu, kita bicara sebagai perilaku manusia,
namun tetap tidak sama. Hal yang sama juga berlaku
dalam ajaran Islam. Misalnya menurut ajaran Islam:
Allah berfirman kepada Muhammad. Saya yakin tidak
akan diartikan bahwa Allah ifu datang kepada Mu-
hammad, sebagaimana murid pak Kyai datang kepada
pak Kyai sebagaimana lazimnya berhadapan muka.
Begitupun juga firman yang didengar Muhammad itu
tidak didengarnya dengan telinga jasmani, melainkan
hanya perasaan hati. Kalau peristiwa ini diterangkan
untuk orang lain tidak ada pilihan lain, selain daripada
menerangkan keadaan Allah yang tidak nampak itu se-
bagai pekerjaan manusia yang nampak, namun harus
diartikan tidak sama. Laisa komislihi syai'un.

Demikianlah juga hal ini, Allah yang disebut Mal-
kisedik itu datang menjumpai Abraham, tidaklah sama
sekali diartikan secara tubuh jasmani, melainkan da-
lam perasaan pada Abraham. Kalau peristiwa peng-
alaman Abraham ini diceriterakan kepada orang lain,
tidak ada pilihan lain, selain dari menggunakan kata-
kata umum yang berlaku pada manusia, misalnya:
menggunakan kata "menjumpai, atau berjumpa dll.
sebagainya . "

Kesalahan-kesalahan ini adalah akibat apriori me-
nyalahkan orang lain dan tidak mau melihat banding-
annya dalam agama kepercayaannya sendiri yang da-
pat ditarik pelajaran kesamaanya sebagai perbanding-
an.

Akhirnya untuk jelasnya diulangi lagi, bahwa Mal-
kisedik- itu adalah Allah sendiri. Allah yang disebut
Malkisedik itu ada berkuasa dalam Yesus Kristus, se-
bagai Imam Besar kita. (Ibrani 7:22-25).


A= Pak Kyai BM
B= Sdr.Antonius


POINT 20

Pada halaman 27-28 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", pembicaraan dilanjutkan demikian:

A: Sesuai dengan pendapat Saudara, apakah
cerita yang disebutkan dalam kitab Suci Sau-
dara ini berupa dongengan atau cerita-cerita-
kah atau khayalan. Kalau dikatakan dongeng
atau ceritera khayalan, maka apakah Saudara
akan terima kalau ada yang mengatakan
bahwa kitab suci Saudara ada mengandung
cerita-cerita khayalan atau dongengan yang
dibuat-buat. Dan kalau Saudara masih mem-
pereahankan kesucian kita Saudara itu
mengapakah Saudara tidak mengangkat
Malkisedik menjabat Tuhan juga, malah
jabatan Ketuhanannya tentunya lebih tinggi
dari pada Yesus. Dan berpegang dengan
pendirian Saudara sendiri bahwa kelahiran
Malkisedik itu lebih ajaib dari Yesus, oleh
karena Yesus dilahirkan tanpa Bapak se-
dangkan Malkisedik dilahirkan tanpa Bapak
dan Ibu. Selain itu Malkisedik masih mempu-
nyai kelebihan lagi dari pada Yesus, oleh ka-
rena Yesus dilahirkan dengan bersilsilah
yaitu dari Maryam, sedagkan menurut Bijbel
sendiri Malkisedik dilahirkan tanpa silsilah
sama sekali. Apakah Saudara masih akan
mempertahankan Ketuhanan Yesus ?

B.: Saya lantas tidak mengerti dan menjadi bingung !!

A.: Tidak mengerti itu tidak apa-apa, dan bingung
sebenarnya tidak apa-apa, karena kalau sudah
mengerti rasa bingung akan lenyap dengan sendirinya.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

1. Mengenai peristiwa Malkisedik ini, pak Kyai ber-
tanya: "apakah cerita yang disebutkan dalam ki
tab Suci Saudara ini (maksudnya Bijbel, pen.) ber-
upa dongengan atau cerita-ceritakah atau khayalan."

Jawaban dengan tegas, bahwa apa yang diceri-
takan oleh Abraham dari pengalamannya itu dan
kemudian ditulis oleh Musa dalam kitab Taurat-
nya, dan kemudian dikutip kembali oleh Rasul
Paulus dalam surat Ibrani 7:1-3 itu adalah berasal
dari Wahyu Allah.

Kalau saya bertanya kepada pak Kyai dan ka-
wan-kawan sefaham - seiman -nya, apakah berita
atau cerita Quran dan Hadists tentang isra dan mi-
kraj Muhammad itu, cerita dongeng atau bukan,
cerita khayalankah atau bukan. Silahkan untuk
menjawabnya.

2. Malkisedik itu memang Allah.

Allah itu disebut Tuhan, karena Dialah yang
menguasai dan memelihara alam semesta ini.

Allah itu disebut Malkisedik, karena Dialah yang
dapat memberkati dan Imam Besar pada hari Penghakiman.

Allah yang disebut Tuhan dan Malkisedik itu, wu-
judnya adalah Roh. Allah yang wujudnya
Roh disapa Tuhan dan Malkisedik itu ada dalam
Yesus, sebagaimana diungkapkan dalam Yohanes
14:10 "Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang
melakukan perkerjaanNya.."

Dan itulah sebabnya Malkisedik itu tidak bersilsi-
lah Yesus yang manusiawi memang bersilsilah.

3. Mengenai  Sdr. Antonius merasa bingung dalam
hal ini dapat dimengerti, disebabkan dia sendiri ti-
dak mendalami imannya secara wajar, lalu datang
seorang kyai yang berlagak tahu ilmu agama Kris-
ten, dia tergelincuh karena ketidak-adaan pengeta-
huannya. Hai ini menjadi pelajaran dan contoh
yang baik bagi setiap orang Kristen untuk mempe-
lajari dengan sungguh-sungguh tentang iman
Kristianinya, agar tidak tergelincuh, malah harus
dapat memberi jawab dan menyakinkan kebenar-
an Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
umat manusia.


POINT 22
A = pak Kyai, B= sdr.Antonius

 Pada halaman 28-29 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", dikatakan demikian:

B.: Bagaimana kalau Yesus disebut saja Anak Tuhan .

A.: Saya sudah jelaskan tentang itu pada Saudara
dalam pembicaraan kita yang lalu. Dan Sau-
dara telah mengakui kebenaran keterangan
saya. Sekarang saya tambah. "Kalau Tuhan
itu beranak, baik anaknya berupa manusia se-
perti Yesus atau lainnya, maka ke Esaan
Tuhan sudah ternoda karenanya. Sedangkan
kitapun tidak mungkin menodai ke Esa-an
Tuhan .

Komentar dan Pendapat PBK. SINAR KASIH

1. Penyebutan Yesus dikatakan Anak Allah, tidaklah
sama sekali dalam pengertian anak biologis, seba-
gai pak Kyai dan Quran fahamkan.

Yesus disebut Anak Allah adalah dalam pengerti-
an analogi dari Firman.

Dulu dalam Perjanjian Lama disebut Firman, kare-
na wahyu Allah yang disampaikan kepada para
nabi waktu itu hanya melalui mimpi, penglihatan,
pendengaran dan perasaan.

Dalam Perjanjian Baru kita mengetahui, bahwa
Firman itu tidak lagi disampaikan kepada Yesus
melalui wahyu dalam rupa mimpi dll.nya itu, me-
lainkan Firman itu sendiri menjadi daging, menja-
di manusia, hidup dalam kehidupan Yesus. Fir-
man itu sekarang disebut Anak. Firman Allah atau
Anak Allah. Yesus adalah merupakan Firman yang
hidup artinya bukan Firman melalui mimpi-mimpi
mimpi

2. Penyebutan Anak Allah bagi Yesus sama sekali ti-
dak memperkosa ke-Esa-an Allah itu. Allah tetap
Esa, Maha-Esa; kekal tidak berubah, dulu seka-
rang dan selama-lamanya.

Untuk menyakinkan bahwa iman Kristiani tetap
menyakinkan bahwa Allah itu Esa, kekal tidak ber-
ubah sedari dulu hingga sekarang dan bahkan se-
lama-lamanya, dapat kita ikuti jawaban Alkitab se-
bagai berikut:

a. TAURAT. Kitab Ulangan 6:4 mengatakan:

"Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah
kita. Tuhan itu esa!"

b. INJIL. Yesus meneguhkan kembali ketetapan
hukum Taurat ini sebagaimana dikatakannya
dalam Injil Markus 12:29.

"Jawab Yesus: 'Hukum yang terutama ialah:
Dengarlah, hai orang Israel,. Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa."

c. Perjanjian Baru surat para Rasul. Paulus menu-
lis dalam suratnya kepada Timotius:

"Hormat dan kemuliaan sampai selama-lama-
nya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal,
yang tak nampak, yang esa!" (1 Timotius 1:17)

d. Surat rasul Paulus dalam 1 Timotius 2:5

"....Karena Allah itu esa, dan esa pula Dia yang
menjadi pengantara antara Allah dan manusia,
yaitu manusia Kristus Yesus."

e. Yudas 1:25.

"....Allah yang esa, Juruselamat kita oleh
Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah ke-
muliaan, kebesaran, kekuasaan dan kuasa se-
belum segala abad dan sekarang dan sampai
selama-lamanya.
Kiranya dengan adanya penjelasan ini semoga da-
pat difahami secara wajar saja tentang Iman Kristiani.
Masalah mau percaya atau tidak adalah hak masing-
masing orang.


POINT 21

Pada halaman 28 dialog ini dilanjutkan demikian:

A.: Ya, saya membenarkan keterangan Bapak. Te-
tapi dalam kitab "Injil Yohanes" pasal ... ayat
1 dan 2 menyebutkan: "Maka pada mulanya
ada itu Kalam maka Kalam itu, serta dengan
Allah, dan Kalam itu Allah. Ia itu pada mula-
nya serta dengan Allah Kata "Ia" di ayat ini
maksudnya ialah: "Yesus" Jadi Yesus ber-
serta dengan Allah.

Dalam susunan ayat tersebut di atas kata
penghubung ialah: "serta" atau "beserta".
Kalau ada orang berkata "Si Salim dengan si
Amin" maka susunan kalimat ini semua
orang dapat mengerti bahwa si Salim tetap
Salim bukan si Amin. Jadi berdasarkan ayat
Bijbel yang Saudara baca dengan susunan
"Ia" (Yesus) beserta Allah, langsung dapat di-
mengerti bahwa Yesus bukan Allah, dan Allah
bukan Yesus. Jelaslah bahwa Yesus tidak sama-
dengan Allah: dengan kata lain Yesus bu-
kan Tuhan. Dan di ayat itu juga disebutkan
bahwa Kalam itu Allah. Padahal Kalam itu bu-
kan Allah dan Allah bukan Kalam. Jadi Allah
lain dan Kalam pun lain.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Jawaban Antonius pada mulanya adalah sudah
benar, bahwa dengan mengemukakan dalil Yoha-
nes 1:1 dan 2, kemudian dihubungkan dengan
ayat 4, menunjukkan bahwa Yesus itu adalah
Allah. Allah dimaksudkan disini bukanlah yang
nampak itu, melainkan yang berkuasa, yang ber-
karya dalam pribadi manusia Yesus itu.
Seperti contoh:

Ada orang bernama Sudirman, disapa Jendral.
Atau lengkapnya disebut Jendral Sudirman.

Yang disapa Jendral itu, bukanlah yang nampak
itu, melainkan kuasa yang ada berkarya dalam
orang itu.

Kalau Sudirman itu berkata: Angkat senjata, pergi
kemedan perang! yang memerintahkan angkat
senjata itu, bukanlah Sudirman pribadi, melainkan
adalah Kuasa Jendral itu, meskipun yang berkata
itu kelihatan lahiriyahnya adalah Sudirman. Kare-
na kalau Sudirman itu tidak ada Kuasa Jendral-
nya, pastilah dia tidak berani berkata demikian,
dia bisa ditangkap dituduh pemberontak.

Jadi antara oknum Sudirman dengan Kuasa Jen-
dral harus dapat dibedakan. Demikianlah juga
Yesus Kristus itu, harus dapat dibedakan Yesus
yang manusiawi dan Yesus yang Ilahi.
Yang berkuasa adalah Allah yang wujudnya Roh
yang berkuasa dalam pribadi Yesus yang manusia.

2. Pak Kyai ingin mempakroli istilah "serta atau be-
serta" misalnya si Salim beserta si Amin. Maka je-
laslah bahwa Salim tetap Salim, dan Amin tetap
Amin, sama sekali tidaklah dianggap satu.

Penafsiran ini tidak salah, namun tidak harus diar-
tikan hanya itu saja. Kalau saya berkata Allah be-
serta orang yang sabar, dapat diartikan bahwa Al-
lah ada didalam jiwanya atau hatinya orang yang
sabar.

Arti kata beserta disini berarti didalam, sama se-
kali tidak menunjuk dua wujud.

Kalau kita kembali pada pokok masalah: "Firman
itu beserta dengan Allah", artinya Firman itu dida-
lam Allah. Kalau demikian jelas menunjukkan bu-
kan dua wujud.

Meskipun demikian, pak Kyai itu menandaskan,
bahwa: "Kalam itu bukan Allah".
Baik. Mari saya beri contoh:

Kalau pak Kyai sedang mengajar, kemudian men-
dengar suara ucapan seorang bernama Karim di-
luar tembok, yang pak Kyai sendiri tidak melihat
orangnya, namun tiba-tiba pak Kyai berkata: Nah
itu si Karim datang. Disini pak Kyai sama sekali ti-
dak melihat rupanya, hanya mendengar suaranya
saja, kenapa lantas mengatakan "nah itu si Ka-
rim". Disini jelas menunjukkan bahwa suara ucap-
an yang didengar pak Kyai itu identik dengan si
Karim.

Kalau begitu apa muskilnya pak Kyai memahami-
nya bahwa Firman itu identik Allah, atau memang
bahwa Firman itu adalah Allah.
    

POINT 23

 Pada halaman 29 dalam buku "Dialog"nya Kyai H.
Bahaudin Mudhary tertulis demikian:

B.: Tetapi dalam kitab: "Wahyu" pasal 22 ayat 13
menyebutkan: "Maka Aku inilah Alif dan Ya,
yang terdahulu dan yang kemudian. Yang
Awal dan Yang Akhir".

A.: Rangkaian perkataan itu bukan perkataan
Yesus sendiri, melainkan firman Allah kepada
Yesus. Bukti kebenaran perkataan Nya ini si-
lahkan Saudara periksa di Kitab Wahyu", ter-
sebut pasal 21 ayat 6

B.: Baik, pasal dan ayat ini menyebutkan:

"Maka firmannya kepadaku: "Sudahlah ge-
nap; Aku inilah Alif dan Ya, yaitu yang Awal
dan yang Akhir"

A.: Jelas di ayat itu menyebutkan: "maka firman-
nya kepadaku", Siapakah yang berfirman ke-
padaku (kepada Yesus) di ayat ini.

B.: Tentu Allah yang berfirman.

A.: Jadi yang berfirman Aku inilah Alif dan Ya,
Yang Awal dan Yang Akhir, bukan perkataan
Yesus sendiri, tetapi firman Allah kepada Yesus.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

1. Wahyu 22:13 selengkapnya tertulis demikian:

"Maka Aku inilah Alif dan Ya. Yang terdahulu dan
yang terkemudian, Yang awal dan yang Akhir".
(Terjemahan Lama).

Terjemahan Baru: "Aku adalah Alfa dan Omega.
Yang Pertama dan Yang Terkemudian. Yang Awal
dan yang Akhir."

Ayat ini adalah merupakan Wahyu yang diterima
oleh Yohanes di Pulau Padmos. Yang berkata
"Aku ini Tuhan Yesus merupakan wahyu yang di-
sampaikan kepada Yohanes.

Begitupun ucapan yang dituliskan dalam Wahyu
21:6 adalah ucapan Yesus sebagai Firman Tuhan
yang disampaikan dalam Wahyu kepada Yohanes
di Pulau Padmos itu.

2. Jadi keterangan Antonius pada mulanya me-
manglah benar bahwa Yesus itu adalah yang awal
dan akhir, yang alif dan Ya, atau Yang Alfa dan
Yang Omega itu. Tetapi karena kurang mantap
imannya, dia dapat dibingungkan oleh Pak Kyai
yang kelihatannya seperti orang ahli kristologi.

3. Allah sang pencipta itu selalu dikatakan Yang ke-
kal, Yang tidak berawal dan tidak berakhir. (Yes.
40:28, Maz. 93:2).


A = pak Kyai,   B = Sdr.Antonius W

POINT 24

Pada halaman 29- 30 dialog K.H. Bahaudin Mud-
hary dengan Antonius dilanjutkan demikian:

B.: Di Johanes pasal 8 ayat 58 Yesus berkata:
"Sebelumnya Ibrahim aku sudah ada".
Jadi bisa dianggap Yesus itu permulaan.

A.: Kalau Yesus dikatakan "permulaann", maka
diapun tidak benar. Karena pada mulanya
Yesus itu tidak ada, lalu diperanakkan oleh
Maryam dan sudah itu Yesus mati. Walau-
pun ia dikatakan hidup lagi. Dan orang sudah
mati itu tidak bisa dikatakan: "orang yang
terkemudian". Dan kalau Yesus itu hidup lagi,
tidak bisa dikatakan: "permulaan". Jadi te-
rang atau jelas bahwa Yesus bukan: "per-
mulaan", bukan pula "Yang terkemudian",
bukan yang "Awal", maupun: "Yang Akhir".

B.: Saya lantas makin tidak mengerti, malah tam-
bah membingungkan saya karena pada mula-
nya Yesus itu tidak ada,lalu diperanakan oleh
Maryam dan sesudah itu Yesus itu mati. Yang
pada mulanya tidak ada, tidak bisa disebut:
"permulaan". Kalau Yesus diperanakan, mus-
tahil bisa disebut: "permulaan". Dan kalau
Yesus pernah mati, mustahil juga bisa disebut:
yang terkemudian.


Komentar Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

Selama pak Kyai dan siapa saja, melihat Yesus itu
dalam segi manusiawinya saja dalam membahas
iman Kristiani ini, niscaya senantiasa akan tersan-
dung. Sebaliknya bagi setiap org Kristen, kalau hanya
menghayati ke Ilahi-anNya saja, juga akan tersan-
dung memahami isi Injil.

Setiap orang, harus menghayati Yesus itu dalam
dua segi yang sama, yaitu: 100% manusiawi, dan
sekaligus 100% Ilahi.

Hal ini dapat diperhatikan "ke-Aku--an"nya. Aku
yang menunjuk kesetaraanNya dengan Allah, ada-
lah ke-Ilahi-anNya dalam Firman yang hidup
(Anak Allah). Sebaliknya Aku yang menunjuk ke- 
pada ketidak-setaraannya dengan Allah adalah
menunjuk kepada ke-manusiaan-nya.

Contoh:

i. Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yoh. 14:25)

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu
sendiri. (Yohanes 5:30).
Ke-Aku-an Yesus disini adalah menunjukkan
kepada kemanusiawianNya.

ii. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebe-
lum Abraham jadi, Aku telah ada. (Yohanes
8:58)

Sesungguhnya barang siapa mendengar per-
kataanKu dan percaya kepada Dia yang meng-
utus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal.

Ke-Aku-an Yesus disini adalah menunjuk kepa-
da ke-IlahianNya, yaitu Firman hidup.
Pada kalimat: "....yang mengutus Aku", akunya
disini menunjuk kepada kemanusiawianNya
sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam 1
Timotius 2:5.

iii. Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku.
(Yohanes 14:10) Ke-Aku-an yang pertama ada-
lah menunjuk ke Ilahian-Nya, yaitu Firman. Aku
(firman) itu di dalam Bapa.
Dan ke-Aku-an yang kedua menunjuk kepada
kemanusiaanNya. Bapa itu ada di dalam Yesus
yang manusia itu.

2. Jadi nats Yohanes 8:58 itu adalah menunjuk kepa-
da ke-Ilahi-anNya yaitu Firman, bukan menunjuk ke-
manusiawianNya itu.

Firman itu adalah permulaan dari sebelumnya se-
suatu itu diciptakan. Jasmani manusia Yesus me-
mang bukan itu yang dimaksudkan permulaan itu.

3. Sdr. Antonius menjadi bingung, karena ketidak
adaan kemantapan iman Kristianinya. Sayang. Se-
moga pada masa mendatang, sebagai anak yang
hilang akan kembali kepada Bapa yang di sorga
itu. Amin.


POINT 25

Pada halaman 30 - 31 buku "Dialog masalah ketu-
hanan YESUS" pembicaraan K.H. Bahaudin Mud-
hary diteruskan sebagai berikut.

A.: Supaya lebih jelas kepada saudara maka saya
hadapkan pertanyaan: Andaikan Yesus itu di-
sebut "permulaan", maka apa dengan dasar
inikah saudara mengakui Yesus itu Tuhan.

B.: Ya betul begitu.

A.: Kalau demikian, bagaimanakah anggapan
saudara sekiranya dalam kitab suci saudara
ada menyebutkan bahwa ada seseorang ma-
nusia selain Yesus, yang tidak ada permula-
annya dan tidak ada kesudahannya. Apakah
manusia itu akan diakui Tuhan juga oleh sau-
dara.

B.: Di pasal manakah menyebutkan demikian.

A.: Sebelum saya unjukkan, apakah saudara ma
sih tetap berpendirian akan mengakui Tuhan
kepada seorang yang tidak ada permulaan
dan kesudahannya, sebagaimana saudara
ber-Tuhan kepada Yesus.

B.: Kalau betul ada, tentu saya bimbang atau se-
kurang-kurangnya meragukan saya atas kebe-
naran Yesus selaku Tuhan.

A.: Mestinya saudara mengakui Tuhan dua-dua-
nya. Dengan lain kata disamping Yesus ada
lagi Tuhan tambahan.

B.: Ya, bisa juga begitu. Akan tetapi tentu saja
keyakinan saya lantas tambah tidak karuan. Di
pasal manakah ada menyebutkan ada se-
orang manusia yang tidak ada permulaan dan
kesudahannya.

A.: Saya telah katakan di kitab suci saudara sen-
diri.
Silahkan buka Ibrani pasal 7 ayat 2 dan 3

B.: Baik, seperti tadi sudah kita baca sampai baris
pertama ayat ketiga dari pasal tersebut seba-
gai berikut

"Malkisedik yang tiada berbapa dan tiada
beribu dan tiada bersilsilah dan tiada berawal
dan berkesudahan hidupnya, melainkan ia di-
serupakan Anak Allah, maka kekallah ia se-
lama-lamanya" .

A.: Bagaimana perasaan saudara dengan su-
sunan ayat ini. Berdasarkan ayat ini bukan Ye-
sus saja yang menjadi "permulaan" tetapi ju-
ga Malkisedik.

B.: Keyakinan saya memang jadi bimbang terha-
    dap ketuhanan Yesus.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

1. Permasalahan ini masih berkisar kepada Malkise-
dik. Sebagaimana sudah diterangkan terdahulu,
bahwa Malkisedik itu adalah Allah sendiri. Dia
adalah Raja Salem, raja penyelamat umat manu-
sia yang beriman, tidak berbapa, tidak beribu,
bahkan tidak bersilsilah, tidak berasal dan tidak
berkesudahan hidupnya.

2. Yang menjadi permasalahan sekarang yang harus
dituntaskan adalah:

Malkisedik itu memang Allah yang wujudnya
adalah Roh... Allah yang wujudnya Roh disapa
Malkisedik itu ada dalam pribadi manusia
Yesus yang juga disebut Anak Allah, merupa-
kan Firman hidup.

ii. Kepada Malkisedik dikatakan "yang tidak ber-
asal dan tidak berkesudahan hidupnya. (Ibrani
7 :3)
Kepada Anak Allah, dikatakan "yang awal (Alif-
Alfa) dan yang akhir Ya-Omega)." (Wahyu 1:7,
Wahyu 22:12-23).

Disini kelihatan ada perbedaan mengenai iden-
titas Malkisedik dan Anak Allah (Firman hidup)
itu, antara yang tidak berawal, dan yang ber-
awal. Atau antara yang tidak berkesudahan,
dengan yang akhir.

Sedangkan baik yang disebut Malkisedik mau-
pun Anak Allah (Firman) itu adalah Allah sendi-
ri. Pertanyaan dimanakah letak penyebabnya
menjadi berbeda mengenai identitas berawal
dan tidak berawal itu.
Jawabnya demikian:

Allah itu, Malkisedik itu memang tidak berawal,
Dia ada sebelum sesuatunya ini ada.

Sedangkan Firman itu, yang kemudian dianalo-
gikan Anak itu, memang berawal, berpermula-
an, juga berakhir dan berkesudahan.

Bukankah, sebelumnya segala sesuatunya ini,
dimulai dengan Firman. Pada awalnya Allah
berfirman, kemudian Allah berfirman melalui
para nabi, dan terakhir Allah berfirman melalui
Yesus sebagai Firman hidup, yang disebut
Anak Allah, dan berakhir dengan kenaikan
Yesus keasal mulanya di Sorga. Disini jelas
bahwa Anak itu atau Firman itu adalah yang
awal dah yang akhir.

Apa hubungannya Yesus dengan sapaan Mal-
kisedik ini. Kembali sebentar uraian diatas.

Malkisedik itu adalah Allah. Allah yang disapa
Malkisedik itu wujudnya adalah Roh. Allah
yang wujudnya Roh disapa Malkisedik itu ada
dalam Yesus. Malkisedik itu adalah imam be-
sar. Itulah sebabnya dalam kitab Ibrani.7:22-25
dikatakan bahwa Yesus itu adalah Imam Besar,
yaitu menjadi Kepala Komando Penyelamatan
pada setiap orang percaya.

Sayang Sdr. Antonius sudah terlanjur bingung,
hingga mengakibatkan dia tinggalkan Yesus Ju-
ruselamat Imam Besar, yang satu-satunya dapat
membawa dia tadinya kepada jalan keselamatan
itu. Meskipun demikian,pintu untuk kembali, sama
sekali tidak tertutup. Pulang ke rumah Bapa, seba-
gai anak yang hilang.

Tangan Bapa akan menyambutnya dengan penuh
sukacita dan akan berpesta menerima kedatangan
anak yang hilang itu. (Lukas 15:11-32).
Semoga Rohul'Kudus menolong dalam perkara ini.

A = pak Kyai BM   B = Sdr.Antonius

POINT 26

Pada halaman 33 buku "Dialog masalah ketuhan-
an YESUS" ditulis demikian:

A.: Silahkan buka "Matius", pasal 1 ayat 16.

B.: Baik dalam pasal dan ayat tersebut menye-
butkan: "Dan Yakub memperanakkan Yusuf,
yaitu suami Maryam, ialah yang melahirkan
Yesus, yang disebut Kristus".

A.: Di sini jelas, ayat ini menyebutkan sendiri,
bahwa Yesus diperanakkan oleh Maryam. Ja-
di Yesus adalah anak manusia, bukan Anak
Tuhan, sebagaimana telah saya terangkan da-
lam pertemuan pertama.


Komentar dan Penjelasan PBK SINAR KASIH

1. Sebagaimana sudah diuraikan pada point 9, sekali
lagi kita tandaskan, bahwa iman Kristiani seluruh
dunia ini mengakui sesuai dengan nats Alkitab,
bahwa Yesus itu adalah 100 % manusia, anak ma-
nusia dilahirkan oleh seorang ibu keturunan ma
nusia. Namun Dia juga sekaligus dinilai dan di-
akui 100 % Allah.

Yang dinilai manusia, ialah yang nampak, yang
dapat dijamah, dari kepala hingga ke kaki, itu ada-
lah bernilai manusia. Sebagai manusia, hidupnya
bertabeat manusia. Sebagai manusia, ia dapat
merasakan haus karenanya ia minum. Dia juga da-
pat merasakan lapar, karenanya ia makan. Dia ju-
ga merasakan ngantuk, karenanya dia membutuh-
kan tidur. Dia juga dapat merasakan susah dan ka-
renanya iapun juga menangis dan bersedih. Dia
juga dapat merasakan susah dan kuatir, karena-
nya diapun juga berdoa. Bahkan sebagai puncak
dari kemanusiaannya sendiri Iapun juga mengala-
mi kematian. Kematian sebagai manusia. (baca 1
Petrus 3:18 "Ia, yang telah dibunuh dalam keada-
anNya sebagai manusia ....."

Yang dinilai sebagai Tuhan; Yesus tidak dilahirkan
dari benih manusia, melainkan Roh Allah itu sen-
diri yang dikandung oleh Maria, hingga melahir-
kan Yesus. Kemudian dari ini juga dinilai dalam
karya hal kewibawaannya, KuasaNya, yang beker-
ja dalam kemanusiaanNya itu adalah Allah itu
sendiri. Allah yang menciptakan langit dan bumi
ini yang wujudnya Roh itu berkarya dalam Dia.

Hal ini dapat kita ungkapkan beberapa nats dalam
Alkitab, antara lain, mari kita perhatikan:

Yohanes 4:24 "Allah itu Roh.... " Dari nats ini da-
pat kita dimengerti bahwa Allah itu tidak nampak.
Hal ini juga dikatakan oleh Yesus sendiri, bahwa ti-
dak seorang dapat melihat Allah (Yohanes 1:18)
Allah yang wujudnya Roh dan tidak nampak itu
berkarya dalam pribadi Yesus yang nampak itu.
Hal ini dapat kita hayati sebagaimana diungkap-
kan dalam Yohanes 14:10b: "Apa yang Aku kata-
kan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sen-
diri, tetapi Bapa (Allah) yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaanNya."

Sedangkan yang dimaksudkan dengan istilah kata
"Anak Allah", tidaklah sama sekali diartikan seca-
ra biologis. Istilah kata Anak Allah disini hanyalah
merupakan analogi dari "Firman".

Terjadinya perubahan penyebutan istilah kata ini
dapat dijelaskan kembali sebagai berikut:

a. Dulu Allah berfirman kepada manusia melalui
wahyu kepada para nabi-nabi. Wahyu yang di-
terima oleh para nabi itu adalah dalam 4 cara:
yaitu mimpi, pengrasaan, penglihatan dan pen-
dengaran .

b. Terakhir Allah berfirman kepada manusia ti-
daklah lagi melalui wahyu berupa mimpi
dll.nya itu kepada Yesus melainkan Firman Itu
sendiri menjadi kehidupan manusia Yesus.
Firman yang sudah menjadi daging kehidupan
Yesus ini disebut dengan istilah "Anak".

Yesus merupakan Firman Allah yang Hidup,
atau dengan lain disebut "Anak Allah".

Untuk dapat memahami iman Kristiani dengan
baik, hal Qudrati Yesus haruslah terlebih dahulu
difahami dengan baik dan wajar.

Dia sebagai manusia, dan memang 100 % manu-
sia, yaitu yang nampak dapat dilihat dan dapat di-
jamah, dari atas kepala hingga ke kaki adalah 100% manusia.

Yang Ilahi, ialah yang berkuasa dalam Dia. Wiba-
wa atau Kuasa Yesus itu adalah Kuasa yang Ilahi,
Kuasa Allah itu sendiri. Dari segi ini Yesus dinilai
100 % Allah.
Contoh permisalan sebagai ilustrasi dapat dibaca
dan dihayati kembali keterangan kami pada point 9.

A = Pak Kyai, B = Sdr.Antonius

POINT 27.

Pada halaman 34 Dialog antara K.H. Bahaudin
Mudhary dengan Antonius diteruskan demikian:

A.: Baik, Yesus adalah bahasa Yunani, yang ber-
arti: "melepaskan", melepaskan manusia dari pada dosa.

B.: Dari manakah adanya keterangan bahwa
Yesus itu berarti melepaskan dosa.

A.: Sebetulnya susunan pertanyaan itu timbul da-
ri saya. Tetapi saya mengerti mungkin sauda-
ra akan menguji saya tentang Injil, walaupun
begitu saya penuhi juga pengharapan saudara.
Silahkan periksa di Matius", pasal 1 ayat 21.

B.: Di pasal dan ayat ini menyebutkan:

"Maka ia akan beranakkan seorang anak laki-
laki, dan hendaklah engkau namakan Dia,
Yesus, karena ialah yang akan melepaskan
kaumnya dari pada segala dosanya".

A.: Itulah ayatnya. Arti Kristus ialah "Al Masih",

"Sang Sabda", "Adil", "Ratu Salem", dan ada 3
beberapa lagi artinya yang lain: kata Almasih
dalam Injil bahasa Inggris disebut: "Christ
the Lord", didalam Injil bahasa Arab disebut:
Al Masih Ar-Robb". Kata: "Lord dan Rabb",
artinya tuanku, paduka tuan, dan ada juga de-
ngan arti Tuhan, dan lain-lain lagi, akan tetapi
karena Yesus sendiri mengaku bahwa ia bu-
kan Tuhan melainkan utusannya sebagaima-
na tersebut dalam kitab Injil Johannes pasal
17 ayat 23, dan ia diperanakan oleh manusia,
sebagaimana tersebut dalam Injil Matius, pa-
sal 1 ayat 16 dan 21, malah ia sendiri yang
berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa
(Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam In-
jil Markus, pasal 12 ayat 29 dan di ayat-ayat
Injil yang lain-lain, maka berdasarkan peng-
akuan Yesus itu, jelas Yesus itu bukan Tuhan
dan bukan anak Tuhan.

Komentar dan Pejelasan PBK. SINAR KASIH.

Mengenai keterangan Pak Kyai pengertian Yesus
dalam bahasa Yunani itu berarti "melepaskan",
yaitu melepaskan manusia dari dosa tidak perlu
dikomentari lagi, karena memang demikianlah.
2. Begitupun mengenai masalah ke-dua yang oleh.
Pak Kyai mengartikan Kristus itu adalah Almasih,
Sang Sabda (atau Firman Hidup, pen.) Adil, Ratu
Salem, juga dapat dibenarkan karena memang de-
mikianlah. Namun disini dapat diberikan tambah-
an komentar bahwa penjelasan,Pak Kyai ini ada
hubungannya dengan apa yang diungkapkan da-
lam dialog terdahulu mengenai Malkisedik itu.
Uraiannya dapat dibaca kembali pada point 19,
dan 20.

Istilah kata Lord dan Rabb, memang dapat berarti
Tuan, kalau saja istilah kata ini dikaitkan kepada
manusia.

Lord atau Rabb atau Tuan, yang disapakan kepada
Allah, bermakna "Tuhan."

Sama saja hal dengan istilah kata "Bapa", kalau
dikaitkan kepada manusia bermakna Ayah. Tetapi
kalau dikaitkan kepada sang Pencipta langit-bumi
ini, bermakna ALLAH.

Kalau begitu, kenapa istilah kata Lord atau Rabb
yang dikait kepada Yesus itu diartikan TUHAN
harusnya diartikan Tuan saja, karena jelas bahwa
Yesus itu adalah manusia. Ini adalah merupakan
satu pertanyaan yang baik untuk dijelaskan secara
tuntas.

Sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu, bahwa
Yesus disebut Tuhan, bukanlah pada manusiawi-
nya yang nampak itu, melainkan Roh yang meng-
uasai kemanusiaannya itu. Roh yang menguasai
kemanusiawian Yesus itu sendiri adalah Allah. Is-
tilah kata Lord dan Rabb atau Tuan itu ditujukan
kepada Roh atau Allah yang berkuasa dalam
Yesus itu, bermakna Tuhan. Itulah sebabnya Ye-
sus disapa Tuhan.
Sekali lagi:

Yesus disapa Tuhan, bukan kemanusiawiannya
yang nampak itu, melainkan kepada Roh yang
berkarya di dalam Yesus itu.

Yesus memang mengakui bahwa Dia adalah Utus-
an dari Allah, sebagai diungkapkan , ucapan
Yesus ini dalam Yohanes 17-23 itu. Mungkin dapat
ditambahkan lagi, dalam Yohanes 5:30, dll. Jelaslah
bahwa Yesus itu adalah merupakan utusan Allah,
pengantara, antara Allah dengan manusia. Hal ini
dapat kita hayati apa yang dikatakan dalam 1 Ti-
motius 2:5: "Karena Allah itu esa dan esa pula dia
yang menjadi pengantara antara Allah dan manu-
sia, yaitu manusia Kristus Yesus."

Jadi jelaslah disini, bahwa yang berfungsi utusan
atau pengantara itu, adalah manusia Yesus Dia
yang manusiawi itu adalah pengantara, antara
Allah yang menguasai dirinya yang berwujud Roh
itu, dengan manusia di sekitarnya.

Pak Kyai mengatakan: "malah dia sendiri yang
berkata dan mengakui bahwa Tuhan itu Esa
(Tunggal), sebagaimana disebutkan dalam Injil
Markus 12:29. "Keterangan pak Kyai ini sama se-
kali tidak salah. Kebingungan Pak Kyai ini, karena
belum dapatnya memisahkan antara Oknum ma-
nusia Yesus dengan Oknum Kuasa Allah yang ada
padaNya.

Untuk memudahkan Pak Kyai dan kawan-kawan-
nya memahami perbedaan antara Oknum manu-
siawi dengan Oknum Kuasa ini, saya berikan mi-
sal kembali sebagai berikut:

JENDRAL SUDIRMAN bandingkan: TUHAN
YESUS.

Jendral; bandingkan: Tuhan, adalah Oknum
Kuasa.

Sudirman: bandingkan Yesus, adalah Oknum Ma-
nusiawi .

Kalau Sudirman berkata: "Angkat senjata, pergi
ke medan perang" Yang berkata memerintah ini
adalah Oknum Kuasa Jendral itu, meskipun seca-
ra lahiriyah kita tahu yang berkata itu adalah Su-
dirman.

Sebaliknya kalau Jendral Sudirman berkata kepa-
da isterinya di rumah, meminta atau menyuruh bi-
kinkan atau masakkan telur setengah matang. Su-
ruhan ini jelas adalah suruhan oknum manusiawi/
pribadi Sudirman, bukan Jendral. Sebab kalau si-
isteri membantah tidak mau melaksanakan suruh-
an itu tidak ada udang-undang yang dapat me-
nuntutnya.

Sekarang kita perhatikan ucapan Tuhan Yesus,
Dia berkata: Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: Percaya-
lah, hai anakKu, dosamu sudah diampuni". (Ma-
tius 9:2b).
Secara lahiriah memang kita tahu yang berkata itu
adalah Yesus yang manusia, namun fungsi wiba-
wa ucapan ini jelas adalah wibawa Allah.
Tetapi sebaliknya kalau Yesus berkata:

Tetapi Yesus berkata kepadanya: Ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti."
(Matius 4 :10)

Keberadaan ucapan Yesus ini adalah dalam
fungsinya sebagai manusia, yang mengamarkan
supaya menyembah Tuhan, Allah, yang wujudnya
Roh itu, yang Dia sendiri dikuasai oleh Allah yang
Roh itu.

Bedakanlah antara Oknum Kuasa dengan Oknum
manusia


POINT 28
A = Pak Kyai BM, B= sdr.Antonius W.

Pada halaman 35 dalam buku "Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS" dialog ini diteruskan demikian:

B.: Benar yang bapak maksudkan itu.

A.: Selanjutnya harap periksa lagi di "Markus",
pasal 12 ayat 29.

B.: Di sini menyebutkan:
"Maka jawab Yesus kepadanya: "Hukum
yang terutama inilah: dengarlah olehmu hai
Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan
Yang Esa".

A.: Jelas bahwa Tuhan itu Esa, artinya satu,
"Tunggal", jadi Yesus bukan Tuhan sebagai-
mana telah saya terangkan.

B.: Ya, sudah bapak terangkan kemarin malam.

A.: Periksa lagi "Ulangan"  pasal 4, ayat 35.

B.: Disini menyebutkan:

Maka kepadamulah Ia itu ditunjuk, supaya di-
ketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah, dan
kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi.

A.: Kitab Injil saudara sendiri yang menyebutkan
dan Yesus sendiri yang menyampaikan bah-
wa tidak ada Tuhan melainkan Allah yang
Esa. Jadi tegas sekali Yesus  sendiri tidak
mengaku menjadi Tuhan. Inipun telah saya
terangkan pada pertemuan kita kemarin malam.

B.: Ya, saya sudah mengerti dan menerimanya.

A.: Periksa lagi di "Ulangan", pasal 6, ayat 4.

B.: Di Ulangan, pasal dan ayat tersebut menye-
butkan demikian.

"Dengarlah olehmu hai Israil! Sesungguh-
nya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya".

A.: Jelas dikitab Injil sendiri menyebutkan Allah
itu Esa, Tunggal. Yesus telah mengakui sendi-
ri bahwa dia bukan Tuhan. Bagaimana penda-
pat saudara Kaum Kristen mengatakan Yesus
itu Tuhan, sedangkan Yesus sendiri menolak
disebut dirinya Tuhan.
B.: Ya, saya tidak mengerti dan tambah bingung

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

Sdr. Antonius semakin bingung untuk mengarti-
kan antara penyebutan orang-orang Kristen dengan
sapaan Tuhan kepada Yesus, sedangkan dilain bagian
Yesus sendiri mengatakan Tuhan itu esa tidak menun-
juk kepada dirinya sendiri.

Baiklah pada kesempatan ini perlu dijelaskan su-
paya setiap orang dapat mengerti, dan tentu saja di-
utamakan supaya dapat dihayati oleh orang Kristen itu
sendiri.
Masalah ini sebenarnya sudah dijelaskan dalam
point ke 9, namun sesuai dengan guntingan/kutip-
an halaman Dialog diatas, hal yang sama kembali
kami ungkapkan lagi.
Marilah kita buka Kitab Yesaya 45:5.

"Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali
Aku tidak ada Allah".

Dari ayat ini jelaslah bahwa Allah itu Tuhan. De-
ngan kata lain bahwa yang layak disapa Tuhan itu
hanya Allah saja.

2. Siapakah Juruselamat itu?
Kitab Yesaya 45:21c mengatakan:

Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pa-
daKu. Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada
yang lain kecuali aku".

Dari ayat inipun menjadi jelaslah kepada kita bah-
wa Juruselamat itu sendiri adalah Allah. Tidak ada
Juruselamat selain dari Allah.

3. Apakah wujudnya Allah yang disapa Tuhan dan
Juruselamat itu ?

Alkitab menjawab pertanyaan ini. Bukalah Yoha-
nes 4:24: "Allah itu Roh, dan barangsiapa me-
nyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh
dan kebenaran."

Dengan adanya keterangan nats Alkitab ini, jelas-
lah bahwa yang disebut Tuhan itu bukanlah batu,
bukan benda angkasa, namun juga bukan manu-
sia, melainkan berwujud ROH.

Allah yang disapa Tuhan dan Juruselamat, yang
berwujud Roh itu ada di mana ?

Pertanyaan ini dijawab oleh Alkitab, menurut Injil
Yohanes 14:10, Yesus mengatakan: "Apa yang
Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari
diriKu sendiri, tetapi Bapa (Allah) yang diam di da-
lam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya."
Dari keterangan nats ini maka jelaslah pula, bah-
wa Allah yang wujudnya Roh itu ada berkarya di
dalam Yesus itu. Yesus yang nampak hanyalah
manusia yang menjadi pengantara utusan) dari-
pada Allah yang wujudnya Roh itu.

Kesimpulan:

Dari keterangan nats Alkitab di atas dapatlah di-
simpulkan bahwa Allah yang wujudnya Roh di-
sapa Tuhan dan Juruselamat itu ada berkarya
tinggal diam di dalam Yesus, itulah sebab utama-
nya Yesus disapa Tuhan dan Juruselamat.

Sekali lagi ditandaskan, bahwa Yesus disapa
Tuhan dan Juruselamat, bukanlah mengenai Ok-
num manusiawinya, melainkan Oknum Kuasa-
Qudrat IlahiNya.


POINT 29

Pada halaman 36 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", terdapat dialog sebagai berikut:

A.: Biarlah tidak apa-apa. Marilah kita teruskan
lagi.

Periksa di "Matius", pasal 27, ayat 1.

B.: Baik, disini menyebutkan:

"Setelah hari siang, maka segala kepala imam
dan orang tua-tua kaumpun berundinglah
atas hal Yesus, supaya dibunuh Dia".

A.: Kalau betul Yesus itu Tuhan, mustahil ada
manusia merencanakan untuk membunuh Dia. Silahkan buka lagi di
"Matius", pasal 26 ayat 38.

B.: Diayat ini ada menyebutkan.
"Kemudian kata Yesus kepada mereka-itu:
"Hatiku amat sangat berdukacita, hampir mati
rasaku; tinggallah kamu disini dan berjagalah sertaku".

A.: Di ayat itu menyebutkan bahwa Yesus amat
sangat berduka cita. Pantaskah ada Tuhan
berduka cita. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan.

Komentar dan Penjelasan PBK. Sll~IAR KASIH.

Dari hasil dialog ini dapatlah sudah kita menyim-
pulkan dengan pasti, bahwa sungguh-sungguh Pak
Kyai H. Bahaudin Mudhary belum memahami sama-
sekali tentang Iman Kristiani, terutama mengenai ke-
Tuhan-an Yesus itu sendiri, namun ia berlagak ahli.
Memang kita menilai bahwa dia adalah orang yang
cukup banyak membaca Alkitab, namun dia sama se-
kali tidak dapat menguasai dan menghayati untuk
membedakan antara Yesus yang manusiawi dan
Yesus yang Ilahi.

Padahal secara umum, setiap orang memiliki dua
qudrati ini, yang nampak yaitu jasmani dan yang tidak
nampak adalah yang rohani.

Mengenai dialog diatas, baiklah kita jelaskan se-
bagai berikut:

1. Berdasarkan Matius 27:1, kemudian Matius 26:38
yang ditunjuk oleh Pak Kyai itu, dengan memberi-
kan suatu komentar: "Pantaskah ada Tuhan ber-
duka cita. Mustahil ada manusia merencanakan
untuk membunuh Tuhan."

Sebelum menjawab ini, kita ambil satu ilustrasi
contoh sebagai berikut:

Ada orang mau membunuh Bupati Karim.
Bupati Karim menangis.

Coba renungkan: yang diancam bunuh itu atau
yang menangis itu, oknum Kuasa Bupatikah, atau
oknum manusia Karim kah?

Apakah Bupati bisa dibunuh. Apakah Bupati bisa
menangis. Tentu tidak. Karena Bupati itu adalah
merupakan oknum Kuasa. Yang dibunuh atau
yang berduka cita adalah Oknum manusiawinya.
Kalau ilustrasi ini sudah dapat difahami, mari kita
menghayati pokok permasalahan yang sebenar-
nya, yaitu mengenai Tuhan Yesus mau dibunuh,
atau Tuhan Yesus menangis. Maka jelaslah bahwa
Tuhan itu pasti tidak akan dapat dibunuh atau me-
nangis. Yang terhunuh itu atau yang menangis itu
adalah oknum manusiawinya Yesus itu. Hal ini
dapat kita hayati makna dalam 1 Petrus 3:18
mengatakan: ",....Ia, yang telah dibunuh dalam
keadaanNya sebagai manusia". (ulangi: dibunuh
dalam keadaanNya sebagai manusia bukan seba-
gai Tuhan.).

2. Sedangkan Yesus disebut Tuhan, bukanlah me-
ngenai kemanusiaanNya, melainkan Kuasa Roh
yang menjadi kehidupanNya itu adalah Roh Allah
yang menciptakan langit dan bumi ini, yaitu Roh
Al-Qadiem. Hal ini sudah diterangkan berulangkali
mendahului uraian ini.

POINT 30
A = Pak Kyai BM, B = Sdr.Antonius W.

Pada halaman 36/37 dalam buku "Dialog masalah
ketuhanan YESUS", tertulis demikian:

A.: Periksa lagi di "Lukas", pasal 2 ayat 11.

B.: Baik, diayat ini menyebutkan:

"Sebab pada hari ini sudah lahir bagimu Juru
selamat, yaitu Kristus Tuhan itu di dalam ne-
geri Daud".

A.: Wajarlah Tuhan dilahirkan oleh manusia
(Maryam). Terus periksa di "Johannes", pasal 5, ayat 3).

B.: Baik, disini menyebutkan:

"Maka aku tidak boleh berbuat satu apa dari
mauku sendiri, Seperti aku dengar begitu aku
hukumkan, dan hukumku itu adil adanya, ka-
rena tidak aku coba turut mauku sendiri, me-
lainkan maunya Bapa yang sudah mengutus
aku".

A.: Dalam ayat itu Yesus sendiri yang berkata bahwa ia
tidak berkuasa berbuat sekehendaknya. Wa-
jarkah Tuhan tidak berkuasa berbuat sekehen-
daknya. Di ayat itu pun Yesus mengaku sendi-
ri bahwa kehendaknya itu menurut kehendak
Tuhan yang mengutus dia. Kalau Yesus betul
Tuhan, tentu tidak dapat diperintah oleh sia-
papun. Di ayat ini juga Yesus mengaku, bah-
wa dia bukan Tuhan melainkan diutus oleh
Tuhan. Yang diutus itu tentu bukan Tuhan.

B.: Kalau berdasarkan ayat tersebut, memang be-
nar keterangan Bapa.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

Sesudah mengemukakan dua buah nats Alkitab
yang terdapat pada Lukas 2:11, dan Yohanes 5:30,
Kyai H. Bahaudin Mudhary memberikan komentar de-
mikian:

"Wajarkah Tuhan tidak berkuasa berbuat seke-
hendaknya. Yesus sendiri mengaku bahwa dia hanya-
lah diutus oleh dia. Yang diutus tentu bukan Tuhan."

Ada dua hal yang perlu dijelaskan kembali dalam
hal ini, yaitu:
Dwi Qudrati Yesus, yang meskipun sudah bebera-
pa kali diuraikan, namun sesuai dengan irama ku-
tipan/rekaman halaman buku tersebut, baiklah ki-
ta ungkapkan lagi berikut ini.

2. Istilah kata "Allah" dan "Tuhan"; Dua istilah ini
maksudnya memang sama, namun penggunaan
dan fungsinya berbeda. Berikut ini nanti akan di-
jelaskan, agar dapat kita mengerti dengan pasti
maknanya kedua macam istilah kata itu.

Masalah Dwi-Qudrati Yesus:

1 Manusia hanya dapat melahirkan manusia. Yesus
sebagai manusia, dilahirkan oleh seorang ibu ma-
nusia, dan hidup bertabeat manusia, makan, mi-
num, tidur, menangis, bahkan mati sebagai manu-
sia.

Dalam hal ini Yesus bertabeat Qudrat manusiawi.
Sedangkan mengenai pokok pangkal kelahiran-
nya, unzur atau benih kelahirannya, sama sekali
bukanlah dari benih manusiawi, hasil persetubuh-
an dengan seorang laki-laki insani. Pokok pangkal
kelahiran Yesus, sebab musabab kelahirannya,
unzur keberadaan Yesus dalam kandungan Maria
itu adalah Roh Ilahi sang Pencipta langit dan bu-
mi. Roh yang kekal, Roh al Qadiem.

Dalam hal ini kehidupan Yesus, bertabeat Qudrati Ilahi .

Dari dua unzur penyebab kelahiran Yesus itu, ma-
ka seluruh Gereja iman Kristiani menetapkan se-
cara obyektip, bahwa Yesus itu adalah:

a. Bertabeat manusiawi, dan memang seorang
manusia anak manusia, dan 100 % manusia.

b. Bertabeat berwibawa Ilahi, memiliki Kuasa
Allah, dan memang unzur kelahirannya dari
unzur Sorgawi Roh Allah Al Qadiem, khalik la-
ngit dan bumi, yang menjadi hidup dalam kehi-
dupanNya. Dari segi Roh yang menjadi dasar
hidup dan kehidupan Yesus itu adalah dari Roh
Allah yang kekal itu, secara obyektip pula nya-
talah bahwa Yesus yang berkuasa itu adalah
100% Allah.

Sekarang melihat kepada yang Yesus ungkapkan
dalam Yohanes 5:30 itu, jelaslah menunjukkan ke-
pada kemanusiaan Yesus itu sendiri.

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sen-
diri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang
Aku dengar, dan penghakimanKu adil, sebab Aku
tidak menuruti kehendakKu sendiri melainkan
kehendak Dia yang mengutus Aku."

Pak Kyai bertanya: "Wajarkah Tuhan dilahirkan
oleh manusia?"

Memang tidak. Kata "dilahirkan hanyalah meru-
pakan analogi saja.

Seluruh kata-kata dunia ini yang dikaitkan kepada
Allah tidak ada yang dapat dan boleh diartikan se-
cara wajar menurut kamus.

Selain dari itu, kita harus mengerti, bahwa tidak
ada sesuatu "kuasa" dapat melahirkan secara bio-
logis. Misalnya adakah orang pernah melahirkan
bupati; melahirkan Raja, atau melahirkan Presi-
den. Tidak ada dan memang tidak mungkin. Kare-
na istilah-istilah kata "Bupati", "Raja", atau "Pre-
siden" adalah istilah-istilah mengenai Kuasa.

Kata dilahirkan dapat dipakai, namun tidak diarti-
kan secara biologis.

Misal lain: Dalam suatu rapat, maka lahirlah suatu
gagasan Kata lahir ini adalah hanya kata kiasan.

Jadi dalam kalimat Lukas 2:11 "Hari ini telah lahir
bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, Tuhan di Kota
Daud", maknanya, bahwa hari ini telah lahir se-
orang manusia yang dilahirkan oleh manusia,
yang pada kelaknya akan menjadi Juruselamat,
Kristus dan Tuhan.

Persamaan dan Perbedaan dalam istilah ALLAH dan
TUHAN .

Dalam penulisan buku "Dialog masalah ketuhan-
an YESUS", nampaknya Pak Kyai H. Bahaudin Mudha-
ry belum menghayati perbedaan pemakaian kata AL-
LAH dan TUHAN.

ALLAH itu sendiri adalah Tuhan. Yang disebut TUHAN
itu adalah Allah.

Meskipun ALLAH dan TUHAN itu adalah sama,
namun pengertian dan penggunaannya ada bedanya.
ALLAH, ialah pribadi/oknum sang pencipta alam se-
mesta. Dalam istilah lain disebut "Bapa".

TUHAN, adalah Kuasa Allah, wibawa Allah, atau Fung-
sionil Allah.

Misalnya: Allahu rabb'ul'alamin. - Allah Penguasa
(Tuhan) semesta Alam.
Allah = Sang Pencipta.
Tuhan = Penguasa.

Dalam Theologia Kristen, ada Tiga Ke-Tuhan-an
Allah, atau dengan kata lain ada Tiga Kuasa Allah,
yaitu:

1. Ke-Tuhan-an Allah atau Kuasa Allah mencipta.
2. Ke-Tuhan-an Allah atau Kuasa Allah berfirman.
3. Ke-Tuhan-an Allah atau Kuasa Al!ah menolong,
   memberi hidup,

Tahap pertama: ketiga macam Kuasa ke-Tuhan-
an ini dikerjakan sendiri oleh Allah itu, yaitu waktu
penciptaan alam semesta, berfirman dan memberi hi-
dup, mengayomi ciptaanNya.
Tahap kedua: sesudah manusia diciptakan, Allah
berhenti mencipta (Kej. 2:3) namun tidak berhenti be-
kerja. Masih ada dua Kuasa ke - Tuhan-an Allah laku-
kan yaitu: berfirman dan memberi hidup dan perto-
longan. Dalam melakukan Kuasa ke-Tuhan-an berfir-
man ini, Allah mempergunakan lidah para nabi-nabi,
dengan menurunkan wahyu lewat mimpi, penglihatan,
pendengaran dan perasaan.

Kali terakhir Allah melakukan Kuasa ke-Tuhan-
annya berfirman ini kepada Yesus, tidaklah melalui
wahyu berupa mimpi dan lain-lainnya itu, melainkan
Kuasa ke-Tuhan-an Allah berFirman itu menjadi da-
ging kehidupan pribadi Yesus.

Yesus memikul tugas melakukan Kuasa ke-Tuhan-an
berfirman sebagai Firman Hidup. Itulah pula sebabnya
Yesus disebut Tuhan. Bermakna bahwa Yesus melaku-
kan ke-Tuhan-an berfirman.

Tahap kedua inipun berakhir, sesudah Yesus naik ke
sorga kembali kepada tempatnya semula, maka ber-
hentilah Allah itu berfirman, namun tidaklah berhenti
bekerja. Kuasa ke-Tuhan-an Allah berikutnya adalah
memberi hidup, menolong memberi taufiq dan hi-
dayath kepada setiap orang yang beriman.

Tahap ketiga: sesudah Allah tidak lagi melakukan
Kuasa ke-Tuhan-an berfirman, namun sekarang dite-
ruskan Kuasa ke-Tuhan-an Allah memberi hidup,
memberi pertolongan Taufiq Hidayaht kepada setiap
orang percaya dengan iman. Kuasa ke-Tuhan-an
memberi hidup, Taufiq dan Hidayaht itu adalah Rohul-
kudus. (Yoh. 14:16, 17 dan 26).

Namun Rohulkudus itu tidaklah akan ada pada se-
tiap orang, ia ada hanya pada orang yang percaya de-
ngan iman yang dapat dengan hati yang kudus dapat
mengakui bahwa Yesus itu adalah Tuhan, sebagai-
mana diungkapkan dalam 1 Korintus 12:3 yang berbu-
nyi demikian:

"....tidak ada seorangpun yang mengaku 'Yesus adalah Tuhan' selain
Roh Kududs" (1 Korintus 12:37).

POINT 31
A = Pak Kyai BM, B = Sdr.Antonius W.

Pada halaman 37 dalam buku "Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS" dituliskan demikian:

A.: Kalau begitu jelas bahwa:

1. Yesus datang ke dunia ini bukan kemauan-
Nya sendiri tetapi dia utusan Tuhan atas ke-
hendak Tuhan, sebagaimana juga Tuhan
telah mengutus Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul
yang lain.

2. Yesus menghidupkan orang mati bukan
maunya sendiri melainkan atas kehendak
Tuhan, sebagaimana juga Ilyas dapat
menghidupkan orang mati.

3. Yesus dapat menyembuhkan penyakit kus-
ta (lepra), bukan kehendakNya sendiri, me-
lainkan atas kehendak Tuhan, sebagaimana
juga Ilyas dapat menyembuhkan penyakit lepra.

Keterangan saya ini berdasarkan pengakuan
Yesus sendiri di ayat tadi bahwa. "tidak Aku
coba mauKu sendiri, melainkan maunya Bapa
yang sudah mengutus Aku".

Apakah saudara memerlukan lagi ayat-ayat
Bijbel yang menerangkan pengakuan Yesus
sendiri bahwa Ia bukan Tuhan.

B.: Buat saya masih memerlukan lagi bukankah
telah saya sampaikan kepada Bapak, bahwa 
saya ingin mencari kepuasan dalam meneliti
ajaran-ajaran agama, terutama dalam hal Ke-
tuhanan yang hakiki.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH

1. Kedatangan atau kelahiran Yesus kedunia, me-
mang bukanlah kehendakNya sendiri, melainkan
sang Bapa atau Allah itu sendiri. Allah sendirilah
yang menjadikan Yesus itu menjadi Tuhan yaitu
sebagai Firman hidup.

Hal ini terungkapkan dalam nats Alkitab de-
mikian: "bahwa Allah telah membuat Yesus,
yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kris-
tus". (Kis. 2:36b.)

2. Memang Yesus menghidupkan orang mati atau-
pun menyembuhkan penyakit kusta, bahkan lain-
lainnya, bukanlah kehendaknya sebagai tabeat
manusiawinya, melainkan kehendak Bapa, Allah
itu sendiri, sangat jelas, sebagaimana Yesus ung-
kapkan sendiri dalam ucapannya: "Aku tidak da-
pat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri; ......

Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melain-
kan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30).

"Apa yang Kukatakan kepadamu, tidak Aku kata-
kan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa, yang di-
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-
Nya". (Yohanes 14:10).,

3. Yesus disebut Tuhan, bukanlah disebabkan kare-
na melakukan mukjizat-mukjizat. Peristiwa mukji-
zat-mukjizat itu hanyalah merupakan tanda bukti,
ke-Tuhan-anNya. Penyebabnya disebut Tuhan itu
adalah dikarenakan kelahirannya itu dari Roh
Allah Al Qadiem itu sendiri, artinya bukan karena
akibat benih manusiawi.

Yesus yang manusia memang utusan Allah, seba-
gai pengantar, antara Allah dengan manusia, se-
bagaimana diungkapkan 1 Timotius 2:5 dikata-
kan: "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang
menjadi pengantar antara Allah dan manusia,
yaitu manusia Kristus Yesus."

Antonius ingin mencari kepuasan dan kebenaran
dalam meneliti ajaran-ajaran agama, terutama
dalam hal Ketuhanan yang hakiki.

Sebenarnya adalah suatu ide yang baik, namun
perlu di-ingat bahwa dalam makna kepuasan
adalah sengat tergantung kepada selera dan kebu-
tuhan hidup, dan ini pasti tidak abadi, karena pada
suatu ketika akan mendapatkan kepuasan yang
lain yang sesuai dengan selera saat itu pula, maka
bukan tidak mungkin orang inipun akan mening-
galkan kepuasannya yang lama. Begitulah sete-
rusnya. Karena kepuasan adalah sangat bergan-
tung kepada selera dan kebutuhan. Tetapi kalau
mau mencari kebenaran, adalah merupakan masa-
lah lain, dan sama sekali tidak terikat kepada ma-
salah selera, melainkan kepada kedamaian jiwa.
Masalah kebenaran inipun, masih relatip sifatnya.
Benar kata golongan ini, salah kata golongan yang
lain. Kebenaran yang mutlak itu hanya Allah itu
sajalah.

Karena saudara Antonius ini atau siapa saja, me-
mang ingin mencari kebenaran yang hakiki dalam
hal ke-Tuhan-an harap suka memeriksa dan me-
neliti uraian yang berikut ini:

i. Yesaya 45:5 "Akulah Tuhan dan tidak ada
yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah".

Ulangan 4:35b. "bahwa Tuhanlah Allah, tidak
ada yang lain kecuali Dia."

Penjelasan:

Disini menunjukkan kepada kita dengan pasti,
bahwa yang disebut Tuhan itu adalah Allah.
Tidak ada Tuhan selain dari Allah.
Menurut istilah Islam: La ilaha illallah.

Yohanes 1:18 "Tidak seorangpun pernah melihat Allah"

Yohanes 4:24 "Allah itu Roh, barang siapa
menyembah Dia, harus menyembahNya da-
lam roh dan kebenaran." 2 Korintus 3:17.
Tuhan itu Roh .."

Penjelasan:

Disini menunjukkan kepada kita dengan pasti,
bahwa Allah itu atau Tuhan itu, tidak dapat di-
lihat secara mata jasmani, karena Dia adalah
berwujud Roh.

iii. Yohanes 14:10b. Yesus menegaskan: "Apa
yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku kata-
kan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa yang di-
dalam Aku Dialah yang melakukan pekerjaanNya."

Penjelasan:

Allah yang disapa Tuhan, yang wujudnya Roh
dan tidak pernah dilihat oleh mata jasmani
manusia itu, ada tinggal diam berkarya di-
dalam manusiawi Yesus. Dia itulah yang ber-
kuasa melakukan sesuatunya liwat manusia
Yesus sebagai pengantara, sebagai utusan.

Yesus disapa Tuhan, bukanlah yang nampak
itu, tubuh yang dapat dijamah itu, melainkan
Roh yang berkarya dan berkuasa dalam Yesus.

iv. Apakah benar dapat dibuktikan bahwa Allah
yang disapa Tuhan yang berwujud Roh itu
ada berkuasa atas tubuh manusia Yesus itu?
Ya. Marilah kita buktikan kebenaran yang
mutlak itu ada pada Yesus Kristus.

Kita tahu, bahwa sudah banyak manusia, se-
jak Adam Hawa hingga saat ini, baik yang ber-
kuasa, gagah-berani, raja-raja, ahli-ahli falsa-
fah bahkan nabi-nabi, semua sudah mati,
Yesuspun juga sudah mati, semuanya sudah
dikuburkan, Yesuspun juga sudah dikubur-
kan, semuanya pula daging tulang belulang-
nya habis musnah menjadi debu tanah dima-
kan rayap dan cacing, kecuali Yesus Kristus,
bumi tidak sanggup menghancurkan daging
tulang belulangnya menjadi tanah dan debu.
Dia bangkit diantara orang mati. (Matius 28:6;
Quran s. Maryam 33).
Kenapa ?

Daging, tulang belulang semua para raja, pa-
ra ahli falsafah dan para nabi-nabi itu adalah
berasalkan dari unzur tanah dan debu dilahir-
kan dari benih manusia, maka ia kembali
menjadi tanah dan debu.

Sedang Yesus unzur kelahiranNya adalah dari
sorga dari Roh Allah alkhalik itu sendiri yang
dikandung oleh Maria hingga melahirkan se-
orang anak yang bebas dari benih seorang
laki-laki manusia, maka iapun kembalilah ke-
pada asal mulanya yaitu ke sorga.

Inilah membuktikan kebenaran yang mutlak
itu.

Itulah sebabnya Yesus berkata: "Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang-
pun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau
tidak melalui Aku."
Kalau Antonius dan siapa saja, yang betul-
betul ingin mencari kebenaran ke-Tuhan-an
yang hakiki, tidak ada pilihan lain, selain dari
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadi kita masing-masing.

Karena: "Dan keselamatan tidak ada di dalam
siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus Kris-
tus), sebab di bawah kolong langit ini tidak
ada nama lain yang diberikan kepada manu-
sia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
(Kisah Rasul 4:12.)

Komentar : Wah hebat penjelasan diatas, kita betul2 bersyukur
memperoleh anugrah keselamatan hanya melalui Yesus, karena Dia
telah membuktikan kebangkitannya. He is God in history.


POINT 32

A = Pak Kyai BM, B= Sdr.Antonius W.

Pada halaman 39 dalam buku "Dialog masalah ke-
tuhanan YESUS", diteruskan dialognya demikian:

B.: Tetapi dalam Injil "Yohannes" pasal 10, ayat
38 ada menyebutkan:

"Supaya kamu dapat tahu dan percaya, yang
Bapa ada di dalam aku, dan aku ada di dalam
Bapa".

Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus di dalam
Tuhan, dan Tuhan di dalam Yesus, maksud-
nya Tuhan dan Yesus itu Satu adanya, atau
singkatnya  bahwa Yesus pun Tuhan. Juga di
dalam "Yohannes" pasal 14 ayat 11 ada me-
nyebutkan:

"Percayalah yang aku ini dalam Bapa, dan Ba-
pa didalam aku".

Ayat inipun ada menunjukkan bahwa Yesus
dan Tuhan  adalah satu jadi Yesus pun Tuhan.

A.: Kalau da saudara berpegang dengan ayat
tersebut bahwa Yesus itu Tuhan, maka sau-
dara harus mengakui juga bahwa Tuhan itu
Yesus, dan Yesus itu Tuhan.

Komentar dan Penjelasan PBK. SINAR KASIH.

Dalam penulisan buku Kyai H. Bahaudin Mudhary
ini, ada satu hal yang harus dilempangkan terlebih
dahulu, perbedaan istilah dan penggunaanya,
yaitu istilah kata "Bapa" dan "Tuhan". Bapa me-
nunjukkan khusus kepada Allah sang pencipta, se-
dangkan Tuhan menunjuk kepada Kuasa Yesus.

Hal ini baiklah supaya dihayati kembali uraian ka-
mi dalam naskah ini pada point ke-30.

2. Beberapa nats yang ditunjuk oleh Antonius, misal-
nya Yohanes 10:3 dan Yohanes 14:11 "bahwa
Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku", me-
nunjukkan bahwa Allah itu adalah satu dengan
Yesus, memanglah benar.

Namun hal ini perlu diuraikan perbedaan fungsi
kata Aku yang pertama, dan Aku yang kedua.

Kalimat "Aku di dalam Bapa", menunjukkan Aku-
nya disini adalah Firman. Firman itu memang ada
pada Allah.

Kalimat: "Bapa di dalam Aku", ke-Akuan-Nya
Yesus di sini menunjukkan kepada kemanusiaan,
bahwa Allah yang Roh itu diam berkarya di dalam
Yesus, yang manusia itu, sebagai pengantara, se-
bagai pesuruh, dll,-nya.

Pak Kyai Bahaudin mendesak Antonius: Kalau be-
gitu haruslah diakui juga bahwa Tuhan itu Yesus,
dan Yesus itu Tuhan" (yang tepat dimaksud Pak
Kyai ini adalah: Allah itu Yesus, dan Yesus itu
Allah. Tetapi karena kekaburannya memahami
dua istilah kata Allah dan Tuhan, maka kaburlah
pula cara penulisannya).

Jawaban tegasnya: Ya, Allah itu Yesus, dan
Yesus itu Allah, dengan pengertian sebagai ber-
ikut:
i. Yang dimaksudkan Allah itu Yesus, ialah bah-
wa Roh Allah yang menjadi unzur kelahiran
Yesus, dan Roh Allah yang berkarya dalam
Yesus.

ii. Yang dimaksud bahwa Yesus itu Allah artinya
pun juga sama dengan diuraikan diatas, yaitu
bahwa dalam Yesus yang nampak dan dapat
dijamah itu berkarya Roh Allah sang Pencipta
langit-bumi semesta alam ini, untuk alat seba-
gai Firman hidup.

Kekeliruan Pak Kyai dan kawan-kawan memahami
bahwa Yesus itu Allah atau Allah itu Yesus, meli-
hat kepada ansich manusiawinya yang nampak.
Padahal semuanya harus dilihat dari segi kuasa
yang dimiliki oleh Yesus itu.

Misalnya: Jendral Sudirman, yang dimaksud de-
ngan Jendralnya itu adalah Kuasa yang tidak da-
pat dijamah bahkan tidak dapat dilihat.

Begitulah juga Allah atau Tuhan, tidaklah melihat
kepada yang nampak, melainkan kepada Kuasa
yang tidak nampak itu.

POINT 33

A = Pak Kyai BM,  B = Sdr.Antonius W

Pada halaman 39/40 dikatakan demikian:

Tidak demikian, tetapi Yesus dan Tuhan itu
satu.

A.: Kalau begitu, saya ingin bertanya: "Di ayat
itu ada dua rangkaian kata ialah "Yesus dan
Tuhan". Siapakah yang lebih berkuasa di
antara keduanya. Tuhan Bapakah atau Yesus?

B.: Tentu Tuhan Bapa.

Komentar dan Penjelasan PBK SINAR KASIH.

Jawaban Antonius atas pertanyaan Pak Kyai, sia-
pakah yang lebih berkuasa antara Tuhan Bapa dan
Tuhan Yesus. Jawaban Antonius, tentulah Tuhan
Bapa. Jawaban ini sudah benar, namun karena ia
tidak menghayatinya, dia tidak dapat menjelaskan
selanjutnya, dan akhirnya tergelincir dan jatuh.

Begitupun Pak Kyai kita ini jelas tidak menghayati
perbedaan antara dua istilah kata "Allah" dan
"Tuhan. "

Meskipun kedua macam istilah menunjukkan ke-
pada satu zat wujud pribadi Al Khalik sang pencip-
ta itu, namun penggunaan dan pengertian dua
macam istilah itu berbeda.

Hal ini sudah dijelaskan dalam point 30 bagian ke-3.
Penjelasan ringkasnya adalah:

ALLAH dalam istilah lain disebut Bapa, menunjuk
kepada Kuasa Sang Pencipta Alkhalik.

TUHAN, menunjuk kepada Kuasa Allah mencipta,
berfirman dan pengayoman. Predikat Tuhan yang
ditujukan kepada Yesus, bermakna bahwa Kuasa
Allah berfirman itu ada pada Yesus. Yesus bukan-
lah sa